[Resensi Buku] Kumcer Teenlit : Bukan Cupid

Kumcer Teenlit ~ Bukan Cupid

Judul      : Bukan Cupid
Penulis   : 14 Penulis Teenlit Gramedia
Penerbit : Gramedia
Tebal      : 248 halaman
Terbit     : 2012
ISBN       : 978-979-8028-9
Rating     : 4/5

[Resensi Buku] Kumcer Teenlit : Bukan Cupid

Kumcer teenlit terbitan Gramedia ini ditulis dalam rangka Hari Valentine. Ada 14 cerpen yang ditulis oleh 14 penulis berbeda. Mereka adalah kumpulan para penulis teenlit yang sama-sama pernah menerbitkan di penerbit yang satu ini. Btw, covernya yang berupa cupcakes melambangkan bahwa kisah yang dituliskan sederhana namun istimewa. Ada beberapa penulis yang sudah saya dengar namanya, ada juga yang belum. Nah, siapa saja penulisnya dan apa ceritanya? Yuk disimak. Ini cerita favorit saya nih… :D

      Bukan Cupid – Valleria Verawati

Kisah gokil yang ditulis mbak Vera ini, bikin saya ketawa-ketawa, tapi juga sedih. Ngetwist banget endingnya. Berkisah tentang Dito yang seorang jomblo ngenes. Udah biasa selama ini Dito selalu ga kebagian cokelat, apalagi punya pasangan. Jadi, setiap kali ada Valentine, dia selalu uring-uringan. Apalagi Aurel dan Mas Agung, saudara kandungnya, udah punya pasangan masing-masing. Kebayang kan diledek melulu sama keduanya. Ga taunya pas pulang sekolah, Dito nemu buku bersampul emas, di situ ditulis bahwa jodoh yang dituliskan akan lengket selamanya, hingga maut memisahkan. Jangan-jangan itu punya Cupid, si dewi cinta? Jadilah Dito iseng jailin orang-orang terdekatnya. Hingga suatu saat ia kena batunya. Bisakah Dito mengembalikan kekacauan yang ditimbulkannya? ;)

Cinta Tersembunyi – Esi Lahur

Cerpen ini berkisah tentang cinta tersembunyi. Ine yang naksir Ares tapi ternyata Ares selalu menjauh tiap didekati. Bersama sahabatnya, kelimanya (Ares, Ine, Zara, Lola, dan Rivo) melakukan perjalanan ke Malang untuk membuat berita madding sekolah. Ine jadi penasaran siapa sebenarnya yang disukai oleh Ares. Aaiih, asyik banget ngerasain setting tempatnya, apalagi kisahnya seru. ;)

Kak Johan – Irene Tjiunata

Cerpen ini tentang anak remaja bernama Jihan yang punya kakak seorang penyandang Autisme bernama Johan. Jihan merasakan kecemburuan dalam dirinya karena orangtuanya jauh lebih sayang pada kakaknya. Hingga suatu kejadian membuat ia menyadari bahwa Johan mencintai adiknya dengan caranya sendiri.

Valentine Rp14 Ribu – Sophie Maya

Memang nggak mungkin ya, ngasih hadiah ke orang yang kita sayang pada Hari Valentine dengan bermodal  14 ribu doang. Mau dikasih apa, coba? Wedang jahe!? 

Ini yang paling seruuu ;)) Abis lucu aja, hehe. :D Ceritanya tentang lima anak yang ditugaskan oleh Mamanya buat nyari hadiah Valentine senilai 14 ribu saja. Ngakak guling-guling waktu baca cerpen ini. Asli, lucunya ngeliat kelimanya kompak nyari hadiah yang bikin otak mikir, “Emang boleh ya ngasih ini?” :P

Semudah, Aku Mencintai Ashka – Lea Agustina Citra

Cerpen tentang gadis bernama Ashka yang bisa melihat kematian, karena dia sering merasa kesepian. Aroma kematian selalu bisa dia lihat dengan jelas. Dia juga secaa sadar bisa melihat kematian Bayanaka, cowok yang disukainya. Benarkah Bayanaka akan meninggal? Ceritanya si Ashka ini cewek India, jadi latar belakangnya yang bikin unik. Apalagi ada percakapan dengan bahasa India juga. Hehe

Pita Pink – Nora Umres  

Cerpen ini tentang cewek bernama Pita yang kepengen hidupnya bahagia. Dia merasa sengsara karena sering diomelin Ibu Bapaknya perihal banyak hal yang ga dia kerjakan dengan baik. Bahkan keinginan Pita untuk punya kamar serba pink aja masih belum tercapai. Omelan demi omelan sering dia dengar tiap hari jadi backsound bangun tidurnya. Jadi Pita ngebayangin kalo andai saja  orangtuanya bukan orangtua yang sekarang ada bersamanya. Apa yang akan terjadi? Apa keinginan Pita bakal terkabul?

Ada beberapa yang lain lagi, seperti Kasih yang terindah, Perfect Valentine, Take My Heart Not My Soul, dll. Tapi ga mungkin kan ditulis di sini semua? :P Overall, empat bintang untuk kisah-kisahnya yang unik dan bikin kita jadi kangen sama sahabat, keluarga, dan pasangan. Yang paling penting bahwa cinta kadang berwujud samar, tak sesuai dengan keinginan, tapi bisa membuat kita tersenyum dan haru bila mengingatnya.