Lima Sekawan di Pulau Seram - Enid Blyton |
Judul Buku : Lima Sekawan di Pulau Seram
Penulis : Enid
Blyton
Penerbit : Gramedia
Terbit :
Cetakan ke-14, April 2012
Tebal : 184
halaman
Alih Bahasa : Agus Setiadi
Resensi Buku :
Buku anak bertema petualangan ini adalah
buku ke-20 petualangan Lima Sekawan. Lima Sekawan terdiri dari empat anak dan
satu anjing, yaitu Julian, Dick, George, Anne dan tentu saja, si anjing baik
hati bernama Timmy. Liburan sekolah kali
ini, mereka berlima mengalami petualangan seru di sebuah pulau yang disebut
dengan nama pulau Seram, di pulau itu sering terdengar bisikan dan tangisan.
Sebenarnya, pulau Seram tidaklah seseram yang dibayangkan. Pulau ini dulunya
adalah sebuah pulau yang dihuni oleh orang kaya yang membeli pulau tersebut. Ia
memelihara margasatwa dan juga membangun sebuah rumah dengan kastil yang indah.
Hanya saja, ia sudah meninggal dan
dengar-dengar kekayaannya yang banyak sekali termasuk patung-patung berwarna
putih nan indah, kasur yang terbuat dari emas, pedang bergagang bertahta
permata, dan harta lainnya itu masih
tersimpan di pulau seram. Sayangnya, pulau itu sangat dijauhi orang-orang. Seorang
arkeolog , orang yang pernah ke sana akan hilang karena yang ditemukan hanya
sebuah perahu yang terapung-apung di tengah laut. Sedangkan tak ada orang yang
ditemukan. Kebanyakan mengatakan bahwa di pulau itu terdapat penjaga yang siap
untuk menembak siapa saja yang akan mendekati pulau itu. Mendengar keseraman
pulaunya, Julian cs akhirnya penasaran dan ingin ke sana.
Lima sekawan sebenarnya ingin berlibur di
rumah saja, namun ternyata nenek Wilfrid bernama Nyonya Layman meminta mereka
untuk menjaga Wilfrid di rumah tua mereka di atas bukit. Wilfrid anak yang tak tahu aturan, ia keras
kepala dan kasar namun ia pecinta binatang. Terbukti binatang-binatang yang
merupakan temannya selama ini akan mendekat padanya jika ia bersiul menggunakan
peluit ajaibnya. Peluit itu bisa mengundang banyak hewan, termasuk ular, anak
kelinci, landak, bahkan Timmy, anjing milik George pun senang dengannya. George
pun sering bertengkar dengan Wilfrid untuk memperebutkan perhatian Timmy.
Karena Wilfrid menghilang sejak peluitnya
hilang, kelima sekawan itu akhirnya bermain ke laut dan berenang. Setelah
selesai, Julian berniat meminjam perahu untuk bermain-main, ia meminjam selama
satu pekan. Ia bersama keempat lainnya akhirnya ada di tengah laut, sayangnya
arus laut terlalu besar, sehingga perahu mereka makin mendekat ke pulau seram.
Dan setelahnya, mereka pun terdampar di pulau itu. Dari sana, petualangan
dimulai.
wuahhh bacaanku masa kecil dulu, nih, Ila.. :)
BalasHapusaku baca Sarjana Misterius tapi belum selesai-selesai.
BalasHapusMaak, aku nggak akan komen tulisan resensinya. Amaze aja lihat draft postinganmu di bulan Feb resensi semua. Ih, kerennya :)
BalasHapusdulu waktu kecil suka baca lima sekawan buat anak2 jd berimajinasi tapi kalo seri yang ini lupa udah baca atau belum
BalasHapusbukunya juga jadul banget udah lusuh saya tinggal ditangerang :D
Yang ini saya punya.
BalasHapus