Judul : The Secret of Diary
Penulis : Dwisyah Nabila
Penerbit : Bestari - BWS
Terbit : 2009
Tebal : 256 Halaman
Resensi Buku :
Karin, gadis berusia 14 tahun ini adalah anak tunggal dari pasangan Tuan dan Nyonya Antonia. Karin adalah adalah anak yang selalu punya rasa ingin tahu terhadap sesuatu.
Ketika nenek Rosa meninggal dunia, Karin bersama orang tuanya memutuskan untuk pindah menempati rumah warisan nenek Rosa. Sementara paman Dores mendapat warisan beberapa toko kelontong dan peternakan ayam. Dan bibi Viona beserta Albert, anaknya, mendapat warisan berupa emas dan perhiasan bernilai ratusan juta rupiah.
Ketika nenek Rosa meninggal dunia, Karin bersama orang tuanya memutuskan untuk pindah menempati rumah warisan nenek Rosa. Sementara paman Dores mendapat warisan beberapa toko kelontong dan peternakan ayam. Dan bibi Viona beserta Albert, anaknya, mendapat warisan berupa emas dan perhiasan bernilai ratusan juta rupiah.
Kejadian-kejadian aneh terkuak saat Karin menempati rumah baru yang diberikan neneknya pada ayahnya. Ayah Karin anak terakhir dari tiga bersaudara anak Nenek Rosa. Sejak di pemakaman neneknya, Karin melihat hal yang aneh. Wajah neneknya tak seperti yang selama ini ia lihat. Entah ada yang ganjil, dan itu membuat Karin bertanya-tanya.
Pertanyaan itu ia simpan hingga datang ke rumah neneknya yang kini ia tempati. Di sana, Desy pembantu nenek menunjukkan ruang lukis nenek yang kuncinya selalu disimpan olehnya, tak ada yang boleh masuk ke sana jika tak berkepentingan. Dan Jack si tukang kebun juga menunjukkan bahwa di ruangan lantai bawah ada sebuah ruang rahasia yang bisa digunakan oleh Karin. Sejak itu, ruangan rahasia di lantai bawah menjadi markas Karin cs.
Karin tak sengaja mendengar bibi Viona berbicara di depan foto neneknya bahwa dia dan paman Dores telah membunuh nenek Rosa. Karin meminta bantuan Rian, sahabatnya yang suka memecahkan misteri dan bergaya detektif. Ternyata Rian yang selama ini tak tahu ada di mana rumahnya, ternyata penghuni rumah di depan rumah Karin.
Keduanya pun merekrut Kevin, Mimi, Andre, dan Regi, teman-teman sekolahnya. Regi yang jago komputer, Andre yang gesit. Rian yang misterius, Kevin dan Mimi yang saling bahu membahu. Layaknya seorang detektif, mereka menyusun rencana-rencana penyadapan dan pencarian petunjuk untuk memecahkan misteri kematian nenek Rosa.
Keduanya pun merekrut Kevin, Mimi, Andre, dan Regi, teman-teman sekolahnya. Regi yang jago komputer, Andre yang gesit. Rian yang misterius, Kevin dan Mimi yang saling bahu membahu. Layaknya seorang detektif, mereka menyusun rencana-rencana penyadapan dan pencarian petunjuk untuk memecahkan misteri kematian nenek Rosa.
***
Membaca kisah petualangan ini mengingatkanku pada novel-novel misteri Alfred Hithcock. Hehe. Dulu waktu saya SMP, saya pernah baca yang misteri bisikan mumi. Nah, di novel ini pun, demikian. Misteri yang dikuak tak ubahnya labirin yang membingungkan. Pada awalnya puzzle-puzzle ditemukan satu persatu. Namun untuk menyatukannya butuh tim yang solid. Sayangnya, Andre dan Regi bermasalah karena saling cek-cok. Sehingga membuat Karin pesimis petunjuk tentang neneknya akan mudah ditemukan.
Anehnya, seorang dokter bernama Evan ternyata ditemukan memalsukan identitas kematian neneknya. Juga ada sebuah surat yang dialamatkan pada Albert oleh seorang pria tua yang menggunakan mobil padahal Albert tak tinggal di rumah Karin. Apa yang terjadi sebenarnya? Dapatkah Karin menemukan akhir dari kasus ini? Dapatkah sebuah diary membuat misterinya terungkap? Di mana Karin bisa menemukannya?
Serunya novel ini ditulis oleh orang Indonesia lho. Apalagi ceritanya bikin gregetan. Kalau kehilangan satu puzzle, maka misteri berikutnya akan abstrak. Begitu pun memecahkan misteri, anak-anak membutuhkan kecepatan berpikir.
Nah, siap berpetualang bersama Karin? ;)
wow... genrenya apa ini mbak? aku entah kenapa tertarik sekali kalau ada kata secret nya hehe
BalasHapusgenre triller, tapi buat yang anak-anak, mba. :D hayuk dicari bukunya :D
HapusYuk mbak kami jual buku ini bisa cek di instagram: @jualbukumurah_ ^^
BalasHapusbuku yang selalu aku umpetin di atas rak buku perpustakaan saat aku msi smp 😂😂
BalasHapus