Sepatu Kaca - Agnes Jessica |
Penulis : Agnes Jessica
Terbit : Februari 2008
Tebal : 240 halaman
Penerbit : Gramedia
ISBN : 978-979-22-3490-9
Rating : 4/5
Resensi Buku :
Penelope Gunawan atau Lolo terjebak dalam situasi rumit.
Lolo tak menyangka orangtuanya tega meninggalkan dirinya yang baru saja datang
dari Sydney. Lolo harus menghadapi kenyataan ayahnya dicari polisi dan bank
karena hutang keluarganya yang mencapai dua ratus juta! Rumah mereka disita,
toko sepatu kaca milik orangtuanya pun ditutup. Lolo pun mendapat sebuah amplop
berisi surat permintaan maaf dari orangtuanya dan mereka berjanji akan datang sebulan
kemudian untuk menjemputnya. Ia juga diberi uang limaratus ribu untuk
menyambung hidup selama sebulan.
Lolo yang terbiasa hidup mewah mendadak menjadi gusar
dengan hidupnya yang di ambang kehancuran. Apalagi mendadak ada seorang anak
laki-laki berusia dua puluh tahun yang menguntitnya dengan alasan menagih
hutang keluarganya. Lelaki itu bernama Kingsley dengan anjingnya bernama Grey.
Kingsley bersikeras memaksa Lolo untuk tinggal di ‘gudang’nya agar Lolo tak
kabur begitu saja. Bagi King, Lolo
adalah jaminan agar orangtua Lolo mau membayar hutang.
Seingat Lolo, ia pernah ditunangkan dengan seorang
laki-laki bernama Levin Gunadi, anak pemilik toko sepatu di depan toko sepatu
kacanya yang ditutup itu. Kedua keluarga itu sudah lama bersahabat, meski
pertunangan itu tak dihadiri keduanya, tapi baik Lolo maupun Levin mendapat
sebuah tanda pertunangan. Saat Lolo bertanya tentang kepastian apakah Levin
bisa membantunya agar tidak diganggu King, Levin menanyakan pada orangtuanya.
Ternyata, pertunangan itu hanya wacana saja, sebuah keisengan saja. Mengingat
hal itu, Lolo sedih. Levin yang sudah mengenal Lolo dari cerita hidupnya,
akhirnya mau membantu Lolo dengan menawarinya bekerja sebagai pramuniaga di
toko sepatu miliknya.
Berawal dari sebuah acara makan di restoran bakmi kelinci,
seiring berjalannya waktu, King dan Lolo makin akrab. Bersama-sama mereka
mencari tahu mengapa orangtua Lolo bangkrut dan berusaha meraih lagi kejayaan
toko sepatu itu. Bagaimana kisah cinta Lolo dan Levin? Dapatkah King menemukan
di mana orangtua Lolo? Dan apa yang terjadi hingga keluarga Lolo bisa bangkut
dalam sekejap? Temukan jawabannya di novel ini. ;)
***
Ini novel pertama dari Agnes Jessica yang saya baca.
Awalnya saya beli bukunya karena harganya yang murah, 15 ribu saja waktu ada bazaar
gramedia. Kisah kehidupan Lolo yang tragis itu, membuat saya mengingat lagi
sebuah kejadian bertahun-tahun lalu. Memang benar, siapapun orang yang sedang
berusaha untuk mengembangkan bisnisnya, jika tidak hati-hati akan terjebak pada
investasi abal-abal. Faktanya membuktikan bahwa, investasi semacam itu bahkan bisa
berawal dari teman sendiri. Seorang teman yang ternyata adalah musuh. Bisa
dibayangkan berapa kerugian yang harus dibayar saat kepercayaan dibayar mahal
dengan pengkhianatan?
Yang saya sukai dari novel ini, penulisnya tidak hanya fokus pada
kisah cinta antara Lolo, Levin dan King saja, tapi juga bagaimana King
menyelesaikan masalahnya dengan ayahnya. Juga bagaimana keluarga Lolo bisa bangkit
lagi dari masa sulitnya dan membangun kerajaan bisnisnya dari awal lagi. Sebuah
solusi yang ditawarkan King membuat saya tersenyum, ternyata anak yang
terbilang anak kurang kerjaan itu bisa juga berpikir untuk memecahkan solusi.
Padahal selama ini Lolo mengira bahwa King seperti anak bodoh yang jarang
belajar.
Karakter tokohnya kuat dan konfliknya pun membuat gregetan
dan penuh intrik hingga saya terkecoh saat menebak di mana orangtua Lolo
berada setelah menghilang secara misterius. Hanya saja, ada bagian yang
masuk sensor karena hanya dikhususkan untuk pembaca berusia 21 ke atas. Beruntung
karena penerbitnya sendiri sudah melabeli novel dewasa di cover belakang,
artinya mereka sudah membatasi target pembacanya. Kadang ada juga kan, penerbit
yang tak melabeli novelnya? Jadi pembaca pun kecele kalau tak ada label.
Dari novel ini pun, kita bisa belajar bagaimana bisnis toko sepatu itu dirintis dan bagaimana mengembangkannya. Juga prinsip hidup bagi para pengusaha yang memulai dari awal. Seperti ini misalnya :
Dari novel ini pun, kita bisa belajar bagaimana bisnis toko sepatu itu dirintis dan bagaimana mengembangkannya. Juga prinsip hidup bagi para pengusaha yang memulai dari awal. Seperti ini misalnya :
“Jangan senang dulu, dan jangan menghitung ayam sebelum menetas.”
(halaman 181)
Quote ini artinya, bagi pengusaha yang menjual produk, jika
belum terjual jangan menghitung keuntungan yang semu. Misalnya sudah menghitung
jika terjual 100 pcs akan untung 2 juta. Karena belum tentu laku terjual.
Intinya rencana masih akan jadi rencana sampai hal itu jadi kenyataan.
Overall, empat bintang untuk kisah penuh
intrik ini. ;)
Saya coba cari novelnya dulu deh Mbk. Saya semakin lama membaca kok saya semakin penasaran dengan novelnya. Alur ceritanya sepertinya berbeda dengan beberapa novel yang sudah pernah saya baca. Makasih ya Mbk Ila...
BalasHapusWah blognya banyak kumpulan buku buku yang menarik,,,, mencerminkan yang punya blog ini hoby membaca
BalasHapusNice Blog :)
belum pernah baca agnes jessica, sepertinya ceritanya berunsur-unsur misteri juga ya... menarik nih..
BalasHapusSangat Menarik sob
BalasHapusKalau urusa reserensi sulit kaynya untuk dilakukan. Butuh pemahaman ekstra..
BalasHapusAku punya tapi belum dibaca :)
BalasHapus