Langsung ke konten utama

[Resensi Buku] Sesuap Rasa - Catz Link Tristan

 

Novel sesuap rasa bertema kuliner khas pontianak


Judul Buku : Sesuap Rasa

Pengarang : Catz Link Tristan

Penerbit : Elex Media Komputindo

Terbit : Cetakan Pertama, 2021

Tebal : 220 halaman

ISBN : 978-623-00-2767-3

Rating : 4/5 ⭐

Harga buku : Rp 70.000

Baca ebook di aplikasi Gramedia Digital


❤️❤️❤️


Sinopsis Buku Sesuap Rasa : 


"Mungkin kamu takut untuk makan, tapi makanan dan teman makan yang baik dapat menghangatkan jiwamu.”


Ketiga bersaudara Wuddan seakan kehilangan ikatan setelah mama mereka meninggal. Ketiganya tenggelam dalam pelarian akan penyesalan. Hingga saat Nessa, saudari mereka, jatuh sakit, Wendy dan Hansen dihadapkan pada dilema. Haruskah kembali ke kampung halaman dan menghadapi penyesalan mereka?


Ada luka di hati mereka yang harus segera disembuhkan. Ada ikatan persaudaraan yang harus mereka selamatkan. Dapatkah kenangan makanan, yang pernah menghangatkan jiwa, membawa kembali ikatan yang telah merenggang?


“Makanlah denganku hari ini....”


❤️❤️❤️


Resensi Buku Sesuap Rasa :


Wendy, Nessa, dan Hansen merupakan keluarga yang hidup rukun dan damai hingga sebuah peristiwa tragis terjadi saat itu. Mama mereka meninggal dan membuat ketiganya mengalami duka yang sangat mendalam. 


Nessa sering teringat dengan mamanya karena mereka sering menghabiskan waktu bersama, sedangkan Hansen dan Wendy bekerja di luar kota yang jauh dari kota mereka tinggal yaitu Pontianak. Wendy bekerja di Jakarta, dan sedang mengurus promosi jabatan ke Singapura, sedangkan Hansen bekerja di rumah sakit daerah Kuching, Malaysia.


Awalnya Wendy dan Hansen tidak tahu bahwa Nessa mengalami banyak masalah di rumahnya karena depresi setelah mamanya meninggal. Mereka tidak tahu bahwa saudara perempuannya sakit. 


Hansen dihubungi oleh teman semasa SMA bernama Putri, yang ternyata seorang perawat di Rumah Sakit kota tempatnya tinggal. Putri merawat Nessa seperti keluarganya sendiri. Ya, meskipun Nessa juga pasiennya, namun Putri memberi perhatian lebih, karena tahu Nessa adalah kakak Hansen. 


Putri menyarankan agar Wendy dan Hansen bergantian untuk menjaga Nessa selama proses pemulihan karena Nessa butuh perhatian ekstra dari keluarga terdekatnya.  Sejak itulah Nessa dirawat oleh adik dan kakak laki-lakinya secara bergantian di rumah sakit. 


"Aku berusaha untuk menerima, tetapi rasanya tetap sulit. Di setiap sudut, pada setiap hal yang kukerjakan atau setiap aroma di dalam rumah mengingatkanku pada Mama." (Hlm. 184)


"Semakin hari, aku semakin kehilangan arah. Semakin hari, aku berharap dapat menghilang pula. (Hlm.  184)


Namun, ada satu fakta yang mencengangkan yang membuat Wendy dan Hansen khawatir dengan kondisi Nessa. Nessa ternyata mengalami depresi yang sangat parah, sehingga membuat ia sering merasakan mual dan muntah. Tubuh Nessa bahkan tidak bisa menerima obat yang diberikan oleh dokter dan perawat. 


Lalu, bagaimana caranya agar Nessa bisa sembuh kembali, dan Wendy juga Hansen bisa kembali bekerja sebagaimana mestinya? 


Simak ceritanya di novel Sesuap Rasa ya! 


❤❤❤


Menurut saya : 


Novel Sesuap Rasa ini bertema tentang keluarga dan kuliner. Meskipun dituliskan dengan gaya bahasa yang berbeda, yaitu dengan unsur lokalitas yang kental; ada bahasa indonesia campur dialek Chinese ala Pontianak dan beraneka ragam kuliner khas Pontianak. Namun secara garis besar novel ini masih bisa dinikmati oleh pembaca dari luar Pontianak.


Oiya, yang membuat saya penasaran adalah kuliner-kuliner khas Pontianak yang dinikmati oleh Hansen, Wendy dan Nesa. Saya serasa diajak keliling kota Pontianak sembari menemani Nessa agar cepat sembuh.


Seperti judulnya, novel Sesuap Rasa ini mengungkapkan sebuah kisah bertema kuliner dan perasaan manusia. Kuliner mengantarkan rasa cinta yang membuat seseorang sangat bahagia.  


Setiap kali Nessa menemani Hansen dan Wendy keliling mencari kuliner Pontianak, masakan khas pontianak itu mengingatkan Nessa dengan kebersamaannya bersama keluarga, baik saat Mama dan Papanya masih hidup. 


"Waktu memang terus berjalan, dan tak dapat dibalikan. Namun benar, ada kalanya waktu akan berhenti pada jam hidup seseorang. Jika kita berpikir, ah, nanti saja. Toh, masih akan ada banyak waktu untuk bertemu, atau untuk membalas semua kebaikan yang telah diterima. Kadangkala, kita tidak pernah tahu rencana Sang Pengatur Waktu. Bisa saja, waktu hidup itu tiba-tiba berakhir." (Hlm. 145)


Membaca novel Sesuap Rasa ini, saya merasa diingatkan bahwa kesedihan perlu dilampiaskan karena bagaimana pun manusia butuh waktu untuk beradaptasi di masa duka. Jika ada keluarga yang saling menemani, rasa sedih bisa lebih mudah dilewati. 


Saya jadi ingat kisah Eril (Emmeril Kahn Mumtadz), anak pak Ridwan Kamil dan bu Athalia Praratya yang hanyut di sungai Aare, Swiss. Pasti sulit untuk melalui masa berkabung, karena segala hal di rumah akan mengingatkannya dengan putra kesayangannya. Meski begitu, setiap orang berhak berduka, bahkan meskipun ia adalah seorang Gubernur sekalipun. 


Setiap orang perlu melalui masa berdukam Dengan begitu, jauh lebih mudah menjalani hari-hari berikutnya karena cooping mechanismenya sudah berjalan. Jadi, risiko mengalami depresi akan berkurang.


Bersedihlah, menangislah. Tak perlu ditahan, karena setiap kesedihan perlu disalurkan sebagaimana mestinya, agar tidak menjadi beban. 


Berbagi pundak perlu dilakukan oleh anggota keluarga, karena bukan hanya satu orang saja yang paling sedih, semua anggota keluarga pasti mengalami kehilangan yang sama. Untuk itulah perlu adanya support system bagi seluruh anggota keluarga. Saling merangkul dan mengakui bahwa perlu berduka, dan kelak akhirnya bahagia bisa dirasakan kembali. 


Menurut saya, ada trigger warning yang perlu ditulis di bagian depan cover karena membuat pembaca bisa ikut merasakan sakit (depresi, mual, muntah) yang dialami Nessa, karena penjabaran sakitnya sangat detail dan bikin sedih berkepanjangan. Apalagi pas baca curhatan Nessa, serasa ikut patah hati dan putus asa. Huhu


Overall, 4/5 bintang untuk novel Sesuap Rasa ini.


Selamat membaca ya! ❤


Komentar

  1. Terima kasih sudah makan bersama Nessa, Wendy dan Hansen. 🥰

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Gadis Kretek by Ratih Kumala

  Judul Buku : Gadis Kretek Pengarang : Ratih Kumala Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Ketiga, Juli 2019 Tebal : 275 halaman ISBN : 978-979-22-8141-5re Rating : 5 bintang Genre : Novel Sastra Indonesia Harga Buku : Rp 75.000 Baca Ebook Gadis Kretek pdf di Gramedia Digital Beli novel Gadis Kretek di Shopee (klik di sini)

[Resensi Buku] Sang Keris - Panji Sukma

  Sang keris Judul : Sang Keris  Pengarang : Panji Sukma Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Pertama, 17 Februari 2020  Tebal : 110 halaman Genre : novel sejarah & budaya ISBN : 9786020638560 Rating : 4/5 ⭐ Harga buku : Rp 65.000 Baca ebook di aplikasi Gramedia Digital ❤️❤️❤️

Resensi Buku Funiculi Funicula (Before The Coffee Gets Cold) by Toshikazu Kawaguchi

  Judul   Buku : Funiculi Funicula Judul Asli : Kohii No Samenai Uchi Ni (Before The Coffee Gets Cold) Pengarang : Toshikazu Kawaguchi Alih Bahasa : Dania Sakti Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan kedua, Mei 2021 Tebal : 224 halaman ISBN : 9786020651927 Genre : Novel Fantasi - Jepang Rating : 4/5 bintang Harga Buku : Rp 70.000 Baca via Gramedia Digital Beli buku Funiculi Funicula di Gramedia.com