Langsung ke konten utama

Resensi Buku Penjara-penjara Kehidupan Karya Komaruddin Hidayat



Judul : Penjara-penjara Kehidupan

Penulis : Komaruddin Hidayat

Penerbit : Noura Publishing

Tebal : 300 hlm.

Rating : 4/5 🌟


Baca ebook di aplikasi Ipusnas

Tanggal baca : 16 - 17 Maret 2024


❤️❤️❤️



Sinopsis Buku Penjara-penjara Kehidupan - Komaruddin Hidayat : 


"Penjara-penjara Kehidupan" mengambil pembaca dalam perjalanan spiritual yang mendalam melalui penjara-penjara yang bisa kita temui dalam kehidupan ini. 


Komaruddin Hidayat menggunakan metafora penjara untuk menggambarkan berbagai kondisi dan situasi yang mengikat dan membatasi manusia, mulai dari rasa takut, kemarahan, keserakahan, hingga rasa putus asa. 


Namun, di balik setiap penjara, terdapat pelajaran dan hikmah yang dapat membantu kita membebaskan diri dan mencapai kebahagiaan sejati.


Resensi Buku Penjara-penjara Kehidupan - Komaruddin Hidayat : 


Buku nonfiksi islami "Penjara-penjara Kehidupan" karya Komaruddin Hidayat adalah sebuah karya yang mengajak pembaca untuk merenungkan makna kehidupan melalui perspektif Islam. 


Dalam buku ini, pak Komaruddin Hidayat mengeksplorasi konsep-konsep spiritualitas dan kebijaksanaan yang dapat membantu kita mengatasi tantangan dan ujian dalam kehidupan sehari-hari.

Menggugah Kesadaran Spiritual


Salah satu aspek yang menonjol dalam "Penjara-penjara Kehidupan" adalah eksplorasi mendalam terhadap konsep-konsep spiritual dalam Islam. 


Komaruddin Hidayat menguraikan dengan jelas dan tajam tentang bagaimana konsep-konsep seperti tawakal, sabar, syukur, dan ikhlas dapat menjadi kunci untuk mengatasi berbagai rintangan dalam kehidupan. 


Buku ini tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Islam, tetapi juga memberikan pandangan yang segar dan inspiratif tentang cara hidup yang bermakna.

Relevansi dengan Kehidupan Modern


Meskipun buku nonfiksi ini berakar pada ajaran Islam, "Penjara-penjara Kehidupan" tetap relevan dengan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh manusia modern. 


Komaruddin Hidayat dengan bijak menghubungkan konsep-konsep spiritual dengan realitas kehidupan kontemporer, menjadikan buku ini sebagai panduan praktis bagi mereka yang mencari makna dan tujuan dalam kehidupan yang penuh dengan tekanan dan ketidakpastian.

Gaya Penulisan


Saya menemukan banyak insight saat membaca buku nonfiksi ini. Buat kamu yang suka buku agama atau filsafat sepertinya cocok dengan bukunya. 


Gaya penulisan Komaruddin Hidayat dalam "Penjara-penjara Kehidupan" sangatlah lugas dan mendalam. 


Ia menggunakan bahasa yang sederhana namun memikat, membuatnya mudah dipahami oleh pembaca dari berbagai latar belakang. 


Dengan penjelasan yang jelas dan contoh-contoh yang relevan, Komaruddin Hidayat berhasil menyampaikan pesan-pesan spiritualnya dengan efektif dan menggugah.

Gaya bahasanya mengingatkanku dengan tulisan renungan ala majalah Tarbawi tempo dulu. Yang bikin mikir dan merenungkan hidup.


"Ujian itu untuk naik jenjang, dan kalau dilakukan dengan curang, sama saja malah menurunkan kualitas dan harga diri." (Hlm 8)


Kalau dipikir lagi, ujian sekolah maupun ujian hidup memang buat naikin value kita. Seberapa tinggi kita bisa naik tangga yang bertingkat.


"Hidup itu harus bergerak dan mengalir menuju cita-cita. Jangan pernah berhenti belajar dan berkarya, karena akan mengundang nyamuk dan penyakit." (Hlm. 9)


"Kita semua adalah murid dan guru kehidupan untuk diri sendiri dan keluarga terdekat." (Hlm. 11)


Btw, bukunya dibagi 3 bagian :


✅️ Penjelajahan tak terbatas 

✅️ Penjara-penjara nonfisik

✅️ Meraih Kemerdekaan


Di bab "Jembatan", penulis membahas bahwa 


"Hanya mereka yang cerdas dan bijak yang mampu menangkap pesan tersembunyi di seberang jembatan kata dan isyarat. Karena itu dalam studi keagamaan ada disiplin ilmu tafsir untuk menggali makna tersembunyi di dalam kitab suci." (Hlm. 5)


Di Bab Pintu, penulis membahas bahwa ada banyak pintu yang bisa kita masuki, tapi tak semua pintu menuju kebaikan dan kesejahteraan. Jadi jangan sampai salah pilih pintu.


Pintu juga menandai kemerdekaan kita. 


Tapi kadang tanpa sadar, orang membangun penjara untuk dirinya sendiri. (Hlm. 20)


Tiap baca tulisan perenungannya itu bikin saya berpikir... "Iya juga ya. Kok bisa kepikiran merenungkan hal-hal yang unik dan tulisannya menuju ke arah sana?"


Saking mendalamnya bahasan setiap bab, saya jadi berpikir kalau dunia itu sangat kompleks. Dan kita bisa saja terpenjara oleh sesuatu.


"Setiap agama memiliki jalan keselamatan yg dijanjikan Tuhan, terutama keselamatan di akhirat." (Hlm 38)


Di bab "Kita dan Bahasa" dibahas tentang alasan kenapa bahasa yang dipilih jadi bahasa nasional adalah bahasa Indonesia. Tak terbayang kalau yang dipilih malah bahasa daerah. Karena ternyata bahasa ini juga menunjukkan akar budaya asal penuturnya.


"Masyarakat dan bangsa yang makin maju peradabannya akan diikuti dengan ketebalan kamusnya. Ini menunjukkan progresivitas, keluasan, dan ketinggian garis batas bahasa dan pikiran mereka." (hlm. 74)


"Tanpa bahasa, tak ada bangunan ilmu pengetahuan. Tanpa bahasa, tak ada peradaban; yang ada tak ubahnya kerumunan hewan-hewan yang hanya mengejar kebutuhan fisik untuk bertahan hidup(survive). Karena bahasa adalah rumah budaya, mereka yang menguasai banyak bahasa pasti dunianya lebih luas."(hlm 76)


Di bab "Dunia yang Terkoyak" penulis bahas kenapa dunia terkotak-kotak dalam bentuk negara dan kepemilikan. Ini membuat banyak negara juga jadi sasaran perang, hingga saat ini. 


Ibarat manusia yang saling memperebutkan kavling di bumi, baik darat, laut, dan udara. Hanya karena kata satu kata, yaitu "this is mine".


"Ketegangan antara pemerintah Korea Utara dan Korea Selatan masih berlangsung. Sekalipun warganya rindu untuk rekonsiliasi..."


"Kadangkala apa yang disebut negara memang tak ubahnya sebuah penjara. Biangnya, para elit penguasanya." (Hlm 88)


Kesimpulan : 


Buku "Penjara-penjara Kehidupan" oleh Komaruddin Hidayat adalah sebuah buku yang menginspirasi dan membangkitkan kesadaran spiritual. 


Melalui eksplorasi mendalam terhadap konsep-konsep spiritual dalam Islam, Komaruddin Hidayat mengajak pembaca untuk memandang kehidupan dengan lebih bijaksana dan penuh harapan. 


Bagi siapa pun yang mencari panduan untuk menghadapi tantangan dan ujian dalam kehidupan ini, buku ini adalah sebuah sumber inspirasi yang tak ternilai harganya.


Baca buku ini ibarat masuk ke dunia yang sangat kompleks. Bahasannya mendalam dan detail. Buat kamu yang suka tulisan "deep thinking", kamu pasti suka dengan tema-tema tulisannya. 


Kalau buatku, buku ini menambah pengetahuan yang belum pernah kubaca dari buku lain. 


Nah, selamat membaca ya! ❤️


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Gadis Kretek by Ratih Kumala

  Judul Buku : Gadis Kretek Pengarang : Ratih Kumala Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Ketiga, Juli 2019 Tebal : 275 halaman ISBN : 978-979-22-8141-5re Rating : 5 bintang Genre : Novel Sastra Indonesia Harga Buku : Rp 75.000 Baca Ebook Gadis Kretek pdf di Gramedia Digital Beli novel Gadis Kretek di Shopee (klik di sini)

[Resensi Buku] Sang Keris - Panji Sukma

  Sang keris Judul : Sang Keris  Pengarang : Panji Sukma Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Pertama, 17 Februari 2020  Tebal : 110 halaman Genre : novel sejarah & budaya ISBN : 9786020638560 Rating : 4/5 ⭐ Harga buku : Rp 65.000 Baca ebook di aplikasi Gramedia Digital ❤️❤️❤️

Resensi Buku Funiculi Funicula (Before The Coffee Gets Cold) by Toshikazu Kawaguchi

  Judul   Buku : Funiculi Funicula Judul Asli : Kohii No Samenai Uchi Ni (Before The Coffee Gets Cold) Pengarang : Toshikazu Kawaguchi Alih Bahasa : Dania Sakti Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan kedua, Mei 2021 Tebal : 224 halaman ISBN : 9786020651927 Genre : Novel Fantasi - Jepang Rating : 4/5 bintang Harga Buku : Rp 70.000 Baca via Gramedia Digital Beli buku Funiculi Funicula di Gramedia.com