Judul Buku : Watercress
Penulis Buku : Andrea Wang
Illustrator : Jashon Chin
Penerbit : Neal Porter Books
Terbit : 2021
Tebal : 32 halaman
ISBN : 978-0823446247
Usia membaca: 6-9 tahun
Grade level : Preschool - 3
Bahasa : Inggris
Genre buku : pictorial book
Rating buku: 5/5 🌟
Baca dan download ebook Watercress di aplikasi Libby
Pinjam ebook pakai ecard Montgomerry County Public Libraries
Sinopsis Buku Anak "Watercress" by Andrea Wang :
While driving through Ohio in an old Pontiac, a young girl's Chinese immigrant parents spot watercress growing wild in a ditch by the side of the road. They stop the car, grabbing rusty scissors and an old paper bag, and the whole family wades into the mud to gather as much as they can.
At first, she's embarrassed. Why can't her family just get food from the grocery store, like everyone else? But when her mother shares a bittersweet story of her family history in China, the girl learns to appreciate the fresh food they foraged—and the memories left behind in pursuit of a new life.
Together, they make a new memory of watercress.
❤️❤️❤️
Review Buku Anak "Watercress" by Andrea Wang :
Kapan terakhir kali kamu makan selada air yang dimasak dan dimakan bersama keluarga?
Sebuah keluarga keturunan China berkendara menggunakan mobil bercat merah yang sudah menua termakan waktu.
Mobil itu berhenti di dekat area persawahan yang membentang. Di sekitarnya tumbuh tanaman selada air. Ayah dan ibu bergegas mengambil kantong kertas untuk digunakan sebagai wadah selada.
Selada air yang tumbuh liar sangat lezat. Namun, bagi tokoh "aku", si anak perempuan yang alergi dengan tanaman liar, ia tak mau mengambil selada air itu.
Gadis itu merasa malu mengambil tanaman liar dan membawanya ke rumah. Padahal, bagi ibunya, tanaman itu bukan hanya sebuah tanaman. Melainkan menggambarkan bagaimana perasaannya pada keluarga lamanya.
Keturunan Tionghoa banyak yang bermigrasi ke luar negeri, termasuk ke Ohio, Amerika Serikat. Tokoh "ibu" dalam buku anak Watercress ini sangat takjub saat menemukan selada air di pinggir jalan. Tanaman itu membuatnya bahagia.
Ibu segera memanen selada air, saat melihat tanaman itu tumbuh liar dan subur di selokan sekitar area persawahan.
Bagi Ibu, tanaman itu mengingatkannya pada adiknya dan kenangan keluarga Chinanya. Tapi, bagi gadis itu, memakan selada air yang tumbuh di selokan, seperti memakan sampah. Gratis sih, tapi menjijikan.
Di meja makan malam itu ada sepiring selada air, diolesi minyak berbau bawang putih dan ditaburi biji wijen.
Lumpur dan siputnya sudah lama hilang tapi saya tetap tidak mau memakan semua itu.
Saya hanya ingin makan sayur dari toko kelontong. Ibu dan Ayah mendesakku untuk mencobanya.
Gadis itu beranggapan bahwa gratis artinya menyedihkan. Gratis mengingatkannya dengan perasaan tidak berharga seperti seorang pemulung yang mengambil barang-barang bekas di pinggir jalan.
Gratis itu seperti sampah. Sungguh analogi yang bikin saya terkejut waktu membaca kisahnya. Sedih deh... 🥺
Gratis itu buruk.
Gratis adalah pakaian bekas dan perabotan tumpukan sampah di pinggir jalan dan sekarang, makan malam dari selokan.
Bagi orang luar negeri, membuang sampah itu bisa dengan meletakkan perabotan yang tak terpakai di pinggir jalan. Siapapun bisa mengambil barang lama itu, karena sudah tidak digunakan lagi. .
Perasaan sedih karena merasa menyedihkan mengambil barang sisa (yang ia sebut sampah) itu justru bikin saya tanda tanya.
Waduh... kok bisa ya kepikiran soal "sampah", padahal namanya perabotan bekas dan masih bisa dipakai, sah-sah saja diambil. Toh, masih bisa digunakan. Bahkan ada orang yang senang nyari perabotan bekas daripada beli baru.
Trus, soal selada air. Well... yang namanya tanaman liar seperti selada air itu memang tumbuh di tempat yang liar.
Ibunya dulu hanya bisa makan dari apa saja yang bisa ditemukan. Jadi, nemu tanaman selada air pun tak masalah, masih bisa dimasak.
Menurutku, sayuran yang dijual di toko kelontong pun sama saja. Pasti banyak juga sayuran yang ditanam di tempat lain, baik yang dibudidayakan di tempat yang bersih (misal kayak sistem menanam ala hidroponik), maupun dibudidayakan di areal persawahan. Misal sayur kangkung, selada, sawi, bayam, kol yang tumbuh di tanah juga.
Ada kan ya... tanaman kangkung yang tumbuh di tanah berlumpur, bahkan masih tetap bisa dipanen juga.
Ending Cerita Buku Anak "Watercress" yang Menghangatkan Hati :
Ending ceritanya melegakan hati dan bikin terharu. Meskipun tema yang diangkat sangat sederhana, tapi bagi anak-anak cerita ini akan sangat bermakna.
Aku melihat dari wajah pamanku yang cekung hingga selada air di atas meja dan aku malu karena malu pada keluargaku.
Aku menggigit selada airnya dan ia membalasku dengan rasanya yang pedas. Rasanya lembut dan sedikit pahit, seperti kenangan Ibu tentang rumah.
Bersama-sama, kami memakan semuanya dan membuat kenangan baru tentang selada air.
Anak jadi belajar bahwa tanaman dari mana pun berasal tetaplah tanaman, dan bukan sesuatu yang jelek dan dianggap sampah.
Nuansa nostalgia sangat kental di buku anak Watercress ini.
Meskipun bukunya sangat tipis, tapi alur ceritanya padat dan mengharukan.
Watercress (doc : amazon.com) |
Buku Watercress Meraih Penghargaan Bergengsi :
Buku anak Watercress ditulis dalam bahasa Inggris. Watercress atau Selada Air adalah buku anak-anak yang ditulis oleh Andrea Wang, diilustrasikan oleh Jason Chin, dan diterbitkan pada 30 Maret 2021 oleh Neal Porter Books.
Pada tahun 2022, buku tersebut memenangkan Penghargaan Asia/Pasifik Amerika untuk Sastra untuk Buku Bergambar, Medali Caldecott, dan Kehormatan Newbery. (Sumber : Wikipedia)
List penghargaan :
- New England Book Award Winner
- A New York Times Best Children’s Book of the Year
- A Wall Street Journal Best Children's Book of the Year
- A Boston Globe Best Children's Book of the Year
- A Washington Post Best Children's Book of the Year
- A Boston Globe-Horn Book Honor Book
- Winner of the Cybils Award
- An SCBWI Crystal Kite Award Winner
- A New York Public Library Best Book of the Year
- A Chicago Public Library Best Book of the Year
- An ALSC Notable Children's Book
- ALSC Notable Children's Book
- An Named a best book of the year by Publishers Weekly, BookPage, School Library Journal, Kirkus Reviews, Publishers Lunch, Shelf Awareness , and more!
- A CBC/NCSS Notable Social Studies Trade Book
- An NPR 'Book We Love!'
- A Junior Library Guild Gold Standard Selection!
Pinjam ebook gratis di Libby |
Buat kamu yang suka baca buku anak, wajib cobain baca buku anak Watercress ini.
Nah, selamat membaca ya! ❤️
Terkadang pikiran dan hati memang suka bimbang ya, gara-gara omongan orang lain. Tapi apapun yang ada dihadapan kita harus disyukuri dan dihargai.
BalasHapusWaahh jadi pengen baca bareng buku ini sama anak nih. Wah aku jadi ikut terkejut karena ada angga[an yang gratisan adalah sampah, padahal aku pun kalau nemu barang bekas/ loakan malah merasa itu harta bukan sampah haha.
BalasHapusJadi penasaran jalan cerita keseluruhan dan ending bukunya. Terima kasih ulasannya.
List penghargaannya panjang beuutt~
BalasHapusJadi rindu dengan kisah buku anak. Tapi buku Watercress, asa lebih dalam maknanya.
Jadi paham bahwa ada juga anak yang berpikir demikian terhadap barang bekas atau tanaman liar. Memang anak-anak itu jiwa murninya kuat yaa.. Hanya cukup diberi pengarahan bagi orang dewasa yang tepat.
Ceritanya bagus banget. Mengejutkan melihat cara pandang anak yang tentunya beda dengan ibunya. bagaimana dua pandangan itu akhirnya menyatu juga diceritakan dengan sangat apik. Tak heran jika dapat banyak penghargaan.
BalasHapusTernyata anggap gratis gak selamanya bagus ya.
BalasHapusUnik kisahnya, jadi beragam pembelajaran yang asik buat dibaca anak²
Aku paling suka kalo baca buku yg colorful dan edukatif begini, ceritanya menarik dan bikin kita pengen baca terus sampai selesai
BalasHapusKalau bingung baca apa, aku lebih memilih bacaan yang ringan, seperti buku anak anak ..
BalasHapus