Langsung ke konten utama

Resensi Buku Korea "Hidup Apa Adanya" Karya Kim Suhyun



Pernahkah kamu merasa hidup biasa-biasa saja? Saat orang lain sudah melaju dengan cepat menuju impiannya, kamu masih ada di titik start yang sama. 


Lalu, kamu berpikir, "kok bisa yang lain cepet banget nyampenya, aku gini-gini aja?"


Buku self improvement berjudul "Hidup Apa Adanya" karya Kim Suhyun ini membahas tentang bagaimana berdamai dengan pencapaian diri sendiri. 


Gimana kalau dirimu jadi orang biasa? Apa gapapa? Atau malah kenapa-kenapa? *nah lho... 


Di Korea Selatan, masyarakat modern bergegas ke satu titik di mana pencapaian diukur dengan angka-angka. Masuk kuliah harus kampus nomor 1, berat badan harus ideal, rumah harus bagus, tabungan harus banyak, dll. Apa itu nggak bikin stress? Yaa stress lah. Gila aja kalo nggak stress. Wkwk


Justru penulis membahas gimana caranya tetap santuy tapi dengan pace kita masing-masing. 


Setiap orang pasti punya temponya sendiri untuk sampai ke goals impian. Tapi seberapa cepat kita yang tentukan sendiri. 


Kalau mau lambat yaa santai aja, tapi kalau mau cepat kita harus berpacu dengan waktu. 


Makin kita merasa hidup apa adanya, kita justru dibebani dengan ekspektasi orang lain. 


Kadang ada yang kepo kok santai banget hidupnya? 


Aku jadi inget aktor Kim Soo Hyun yang lagi booming dengan drama korea Queen Of Tears. Dia main drakor jarang, tapi pasti bagus. Selebihnya waktu yang di luar jadwal syuting malah lebih sering dipake buat naik gunung, hiking, olahraga, sepedaan, dll.


Nah.. kira-kira apa yang bikin buku ini jadi buku nomor 1 di Korea ya? Aku pikir ini karena bukunya memang sesuai dengan culture Korea yang selalu diburu dengan waktu. 


Karena semuanya serba melaju cepat, terkadang aku merasa tertinggal di belakang.


Culture "pali pali" alias cepat cepat selalu membuat orang Korea nggak punya banyak waktu untuk istirahat. Bahkan sekadar ngopi dan nelen makan siang aja harus mikir, kira-kira antrian di tempat makan panjang nggak ya? Jangan-jangan nanti masuk kantor telat lagi. Wkwk. Nanti diomelin boss lagi? Waduuh... 


Buku ini menyoroti juga cara self love yang nyaman. Salah satunya adalah tidak kepo dengan urusan orang lain. Kalau kita saja nggak mau dighibahin orang lain, ada baiknya simpan rasa penasaranmu tentang kisah hidup orang lain dalam kepalamu saja. Tak perlu diutarakan, biar nggak ada konflik juga. Nanti dikira orang yang sok kepo lagi. Huhu


Ada juga cara self love lain yaitu dengan membiarkan sahabat terbaik kita untuk tetap jadi dirinya sendiri. Kalau ada masalah, tunggu dia cerita sendiri. Nggak perlu nanya dengan rinci, karena kalo dia udah siap cerita, dia bakalan cerita semuanya kok. Pasti ituu. Jadi tunggu ajaa~


Wahai teman. Aku berterima kasih padamu. Atas segala pengertian yang bukan hanya sebuah omong kosong, tentang hal-hal yang tidak bisa kuceritakan terjadi di luar pikiranku.


Selain itu, cara self love lain yaitu dengan memberi penghormatan pada kehidupan orang lain atau masyarakat sekitar kita. Walau kadang aku juga ngerasa berbeda pendapat dengan orang lain. Yaa semoga bisa belajar lebih ngerem rasa ingin ngewar sama orang lain. Cukup war tiket konser aja, ngewar yang lain jangan ya, sayaang~


Menurutku, kalo berbeda pendapat, utarakan saja pendapat dengan cara yang tidak menghakimi dan dengan cara yang memudahkan orang memahami jalan pikiran itu. 


Semakin sedikit konflik dengan orang lain artinya hidup akan lebih damai dan tanpa masalah. 


Tanpa masalah artinya aku bisa tidur nyenyak dan bangun pagi hari disambut udara pagi dan cahaya mentari, tanpa kepala pusing mikirin beban hidup.


Buat kamu yang ingin belajar cara self love, buku ini akan memudahkanmu memahami bagaimana hidup nyaman dan apa adanya, tanpa beban yang memenuhi pundak dan pikiranmu. 


Selamat membaca yaa! 💜


#selfloveKLIT #LTIKorea #Koreanliterature 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Funiculi Funicula (Before The Coffee Gets Cold) by Toshikazu Kawaguchi

  Judul   Buku : Funiculi Funicula Judul Asli : Kohii No Samenai Uchi Ni (Before The Coffee Gets Cold) Pengarang : Toshikazu Kawaguchi Alih Bahasa : Dania Sakti Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan kedua, Mei 2021 Tebal : 224 halaman ISBN : 9786020651927 Genre : Novel Fantasi - Jepang Rating : 4/5 bintang Harga Buku : Rp 70.000 Baca via Gramedia Digital Beli buku Funiculi Funicula di Gramedia.com

Resensi Buku Gadis Kretek by Ratih Kumala

  Judul Buku : Gadis Kretek Pengarang : Ratih Kumala Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Ketiga, Juli 2019 Tebal : 275 halaman ISBN : 978-979-22-8141-5re Rating : 5 bintang Genre : Novel Sastra Indonesia Harga Buku : Rp 75.000 Baca Ebook Gadis Kretek pdf di Gramedia Digital Beli novel Gadis Kretek di Shopee (klik di sini)

[Resensi Buku] Kado Terbaik - J.S. Khairen

Judul buku : Kado Terbaik Penulis : J. S. Khairen Penerbit : Grasindo Terbit : Cetakan pertama, 2022 Tebal : 260 halaman  ISBN : 978-602-0529-332 Genre : novel remaja Rating : 5 🌟 Harga buku : Rp 89.000 Download Ebook Kado Terbaik J.S. Khairen di aplikasi Gramedia Digital Beli buku di Gramedia.com atau Shopee ❤❤❤