Judul Buku : Ulang Tahun Kerbau Kecil (Seri Cerita Mandarin)
Pengarang : Venny Effendy
Ilustrasi : Ferry Barryadi
Penerbit : Elex Media Komputindo
Terbit : 2009
Tebal : 52 halaman
ISBN : 978-979-27-4510-8
Genre buku : pictorial book (bilingual)
Rating : 3,5/5⭐
Harga buku : Rp 36.300
Baca ebook di aplikasi Gramedia Digital
❤️❤️❤️
Sinopsis Buku :
Kerbau kecil merasa takut dan bingung sekali.
Mengapa ia ditunggu teman-temannya di Danau Bunga.
Danau Bunga itu tempat berkumpul warga Kampung binatang ceria untuk membicarakan hal-hal yang sangat penting!
"Aduh, apa salahku ya?" tanya Kerbau dalam hati.
❤️❤️❤️
Resensi Buku :
Di Kampung Binatang Ceria, hidup para hewan yang saling tolong menolong dan hidup rukun. Mereka tinggal di kampung yang menyenangkan. Namun, sebuah bencana mengacaukan kampung itu.
Angin besar memporakporandakan seluruh bangunan di kampung, hingga membuat banyak rumah warga yang rusak.
Rumah yang rusak diperbaiki setahap demi setahap. Kerbau kecil ikut menolong temannya membetulkan rumah. Hingga deluruh rumah sudah selesai diperbaiki.
Namun, hanya tinggal rumahnya saja yang masih rusak. Ia berharap teman-temannya ikut membantu. Tapi, mereka justru bilang sedang sibuk.
Setelah itu, ada kabar lain. Kerbau kecil dipanggil ke danau bunga. Kerbau kecil merasa takut dan bingung sekali.
Mengapa ia ditunggu teman-temannya di Danau Bunga?
“Aduh, apa salahku, ya …?” tanya Kerbau dalam hati."
Tak disangka, sebuah kejutan muncul. Kerbau kecil terpana karena teman-temannya memberi selamat dan kue ultah.
Mereka tak lupa juga untuk memberi hadiah yaitu ikut bergotong royong memperbaiki rumahnya.
Kerbau kecil pun bahagia.
❤️❤️❤️
Menurut saya :
Pictorial book ini diterbitkan pertama kali tahun 2009 dan rilis versi ebook tahun 2013, tapi isinya masih relevan sampai saat ini. Itu sebabnya, Gramedia merilisnya kembali dalam bentuk ebook.
Jumlah halamannya sedikit sekitar 52 halaman per judul buku. Buku ini dituliskan dalam bentuk bilingual. Pembaca akan bisa belajar membaca huruf mandarin dan melihat terjemahan bahasa indonesianya juga.
Jika melihat seri cerita Mandarin ini ditujukan untuk anak usia 8-12 tahun, pasti kita tahu bahwa pangsa pasar pembaca di usia ini masih bagus.
Dengan jumlah penduduk 1 milyar lebih, diaspora negara China (Tionghoa) sudah sampai ke seluruh penjuru dunia. Dan kebutuhan untuk menguasai bahasa Mandarin sangat diperlukan dalam dunia global sekarang.
Apalagi bahasa mandarin sekarang sudah menjadi bahasa asing yang difavoritkan banyak perusahaan.
Beberapa perusahaan asing menggunakan aturan baru untuk merekrut lowongan kerja karyawan dengan syarat memiliki kemampuan bahasa asing di luar bahasa Inggris, salah satunya bahasa Mandarin.
Jadi kalau anak-anak belajar bahasa mandarin dari kecil, pasti besarnya sudah bisa lebih fasih lagi menggunakan bahasa mandarin dalam keseharian baik pergaulan dengan relasi bisnis maupun sahabat antar negara.
Cerita anak ini menggunakan tokoh kerbau. Dalam kepercayaan agama Budha di China, kerbau masuk dalam hewan yang disebut sebagai siluman kerbau.
Kalau kamu ingat cerita Sun Go Kong, pasti inget dengan tokoh bernama siluman kerbau yang jadi suami Putri Kipas. Yaa... begitulah.
Maksudku, selain naga, ular, macan dan kera, ternyata kerbau juga masuk dalam hewan yang diapresiasi dalam kesusatraan dan tradisi China.
Saya nggak tahu apakah kerbau juga masuk ke dalam deretan shio dalam astrologi ala China juga? Tapi sepertinya iya ya. 🤔
Anyway, kerbau kecil di sini menunjukkan kebaikan hati yang tulus. Sayangya, ia lupa untuk lebih dulu mengurus dirinya sendiri.
Saya jadi ingat cerita seorang teman yang bilang, kalau kita mau menolong orang lain, lebih dulu tolonglah diri sendiri. Bukan berarti egois, tapi biar nggak kecewa juga kalau orang yang ditolong ternyata nggak menolong balik. Ya, sama kayak yang dialami sama kerbau kecil.
Dia mengira teman-temannya akan menolongnya, tapi ternyata hal itu baru dilakukan setelah adanya pertemuan besar, jadi bukan karena inisiatif sendiri.
Kalau saya jadi kerbau kecil pasti sedih deh, dibantunya pas keesokan hari, nggak langsung hari itu juga. Wekeke. Padahal namanya memperbaiki rumah kan harus segera, nggak bisa besok atau nanti-nanti.
Teman-temannya malah milih mengadakan pesta dibanding melakukan hal yang lebih urgent yaitu memperbaiki kerusakan rumah.
Ya, tahu sih ini cerita anak. Tapi kayak kurang pas aja gitu. Wekeke. masa anak-anak lebih suka hore-hore pesta dulu, sebelum membantu temannya. Lol
Tapi its oke sih. Namanya juga cerita anak ya. Bisa aja yang dimaksud biar mereka nggak lupa hari ultah temannya. Tapi kalau saya malah lebih senang dibantu dulu untuk urusan urgent, baru urusan pesta ultah mah bisa nyusul lah. 😂
Overall, 3,5/5 bintang untuk pictorial book ini.
Nah, selamat membaca ya!
❤️❤️❤️
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^