Langsung ke konten utama

[Resensi Buku Anak Korea] The Pied Piper - Kisah Peniup Seruling dari Hameln



Judul Buku : Pria Peniup Seruling (The Pied Piper)

Penulis : Park Hyeongjun

Illustrator : Yoon Jeong-hwa

Terbit : 1 April 2005

Penerbit : Taman Jonghan 

ISBN : 89-5921-218-0 

Rating  Buku : 4,5/5 🌟


Beli buku anak bahasa Korea di Tokopedia Kata Pengantar


❤️❤️❤️


Sinopsis Buku Anak Korea The Pied Piper


“Jika kamu membasmi tikus-tikus itu, aku akan memberimu uang berapa pun yang kamu minta.”

Pria itu pergi ke tengah jalan dan mulai memainkan seruling.

Tidak ada makanan tersisa di desa Hameln karena banyaknya tikus. Saat itulah muncul Pied Piper dan berhasil mengusir tikus-tikus yang mengganggu warga. Namun Wali Kota tidak menepati janjinya untuk memberikan hadiah jika berhasil mengusir tikus-tikus tersebut. Kemudian Pied Piper menghilang, membawa serta anak-anak desa.

Kemana perginya semua anak-anak itu? The Pied Piper adalah kisah yang mengajarkan kita bahwa janji harus ditepati.


❤️❤️❤️


Resensi Buku Anak Korea The Pied Piper


Desa Hameln adalah desa yang damai. Namun terjadi keributan besar di desa tersebut. Kawanan tikus berkumpul dan memenuhi jalanan, melahap semua makanan.

Semua orang di desa menangkap tikus dengan tongkat, namun jumlah tikusnya malah bertambah.

Masyarakat berbondong-bondong mendatangi walikota.


Walikota, tolong segera singkirkan tikus-tikus itu.”


Walikota berpikir sejenak dan kemudian berbicara kepada masyarakat.


Aku akan memberikan hadiah besar kepada orang yang bisa menyingkirkan semua tikus itu.





Suatu hari, seorang pria datang ke pasar.



Aku akan menyingkirkan semua tikus itu. Kamu harus memberiku hadiah besar seperti yang dijanjikan.

Jika kamu membasmi tikus-tikus itu, aku akan memberimu uang berapa pun yang kamu minta.


Pria itu pergi ke tengah jalan dan mulai memainkan seruling.


'Plilililili'


Kemudian tikus-tikus itu berbondong-bondong masuk dan mengikuti pria itu.


Pria itu pergi ke sungai sambil memainkan seruling.


Ketika pria itu masuk ke sungai, tikus-tikus itu mengikutinya.




Semua tikus yang jatuh ke sungai mati karena tidak bisa bernapas.


Pria itu menemui walikota dan berkata :

Tolong beri aku hadiah uang yang Anda janjikan.

Aku tidak pernah membuat janji itu.


Tidak, ini tidak mungkin terjadi! Walikota berpura-pura tidak pernah memberikan janji apa pun.


Walikota, Anda akan menyesal tidak menepati janji Anda.


Pria itu hanya mengatakan ini dan pergi.

Pria itu kembali memainkan seruling di tengah jalan.


'Lili Lili'


Lalu kali ini anak-anak masuk satu per satu.




Dan anak-anak pun mengikuti pria itu berjalan sangat jauh hingga ke ujung desa.

Pied Piper pergi jauh ke pegunungan bersama anak-anak.

Dan kemudian menghilang di dalam gerbang batu besar.

Setelah itu, tidak ada yang melihat anak-anak Desa Hameln.

Kemana perginya anak-anak?


❤️❤️❤️


Menurutku : 


Buku dongeng anak The Pied Piper adalah cerita yang ditulis ulang oleh Brothers Grimm berdasarkan cerita perang Jerman. 


Jika melihat cerita The Pied Piper, terlihat betapa merajalelanya tikus pada masa itu. Seorang pria berpakaian mewah muncul di kota Hameln dan berteriak bahwa dia akan membunuh semua tikus di kota itu. Walikota menawarkan hadiah jika dia melakukannya. 


Saya berjanji akan memberikannya kepadamu.

 

Ketika pria itu mengeluarkan seruling dan mulai bermain, semua tikus yang bersembunyi di setiap sudut rumah keluar dan tenggelam di sungai. Meskipun pria itu telah melakukannya. menyelesaikan masalahnya, Walikota mengingkari janjinya karena takut uangnya habis. Kemudian pria tersebut membawa semua anak di desa dan menghilang entah kemana.


Seandainya Walikota menepati janjinya, senyum anak-anak akan merekah di hati mereka saat tikus itu pergi. Namun sayangnya, Walikota tak mau menepati janiinya. Hingga membuat hati anak-anak desa berubah menjadi sedih dan kelam, dimana tidak ada tawa sama sekali. 


Anak-anak menghilang ditelan bumi, tanpa tahu mereka menghilang ke mana, karena dibawa peniup seruling misterius itu. 




Menurutku, kisah dongeng anak The Pied Piper mengajarkan bahwa seseorang harus memegang teguh janji yang sudah dilakukannya. Jika tidak bisa dilakukan, maka akan ada konsekuensi yang terjadi. Meskipun janjinya diucapkan tanpa ada kesepakatan hitam putih di atas kertas, namun janji tetaplah janji. Iyaa, kan? 🤷‍♀️


Sayangnya, dalam dongeng anak ini digambarkan bagaimana relasi kuasa antara pejabat tinggi yaitu sang walikota dengan sang peniup seruling yang sangat berbeda jauh. 🙄


Peniup seruling hanyalah orang biasa, ia tidak sanggup untuk melakukan hal lain selain protes dengan caranya sendiri yaitu "menghipnotis" anak-anak desa agar ikut pergi bersamanya, dengan cara meniup serulingnya. 


Berbeda halnya dengan sang Walikota yang sebenarnya punya harta dan kekuasaan, tapi saat ditagih janjinya, ia justru tidak mau menepatinya. Tipikal pejabat teras banget yaa. Wkwk





Pejabat tinggi yang punya ego merasa bahwa peniup seruling hanya melakukan hal yang "kecil dan sederhana", ia hanya meniup seruling saja, tidak memukul tikus atau menggunakan cara fisik lainnya yang menguras energi. 


Well.... saya rasa hal itu mungkin alasan yang menyebabkan Walikota tak mau menepati janji, seolah-olah ingin mengatakan bahwa, "Kalau cara mengatasi masalahnya semudah itu, kenapa kamu harus mendapatkan uang dari pekerjaan sepele itu?" 


Yaaa... itu mungkin alasan mengapa Walikota tak mau membayar sepeser pun untuk menepati janji dari sayembara yang diadakan olehnya. 







Overall, cara penulis menggambarkan bagaimana situasi yang terjadi di desa itu sangat menarik. Selain itu, ilustrasinya juga cantik. Cocok untuk pembaca yang suka dengan buku dongeng. 🤩


Btw, saya baca buku anak ini pakai bantuan Google Lens untuk menerjemahkan bahasa Korea ke bahasa Indonesia. Sejauh ini sih hasil terjemahannya masih bagus ya. ❤️


Oiya, saya beli buku bahasa Korea ini di Tokopedia Kata Pengantar. Kalau mau beli klik aja link Tokopedia dan cari nama tokonya. 


Nah, selamat membaca! ❤️


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Funiculi Funicula (Before The Coffee Gets Cold) by Toshikazu Kawaguchi

  Judul   Buku : Funiculi Funicula Judul Asli : Kohii No Samenai Uchi Ni (Before The Coffee Gets Cold) Pengarang : Toshikazu Kawaguchi Alih Bahasa : Dania Sakti Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan kedua, Mei 2021 Tebal : 224 halaman ISBN : 9786020651927 Genre : Novel Fantasi - Jepang Rating : 4/5 bintang Harga Buku : Rp 70.000 Baca via Gramedia Digital Beli buku Funiculi Funicula di Gramedia.com

Resensi Buku Gadis Kretek by Ratih Kumala

  Judul Buku : Gadis Kretek Pengarang : Ratih Kumala Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Ketiga, Juli 2019 Tebal : 275 halaman ISBN : 978-979-22-8141-5re Rating : 5 bintang Genre : Novel Sastra Indonesia Harga Buku : Rp 75.000 Baca Ebook Gadis Kretek pdf di Gramedia Digital Beli novel Gadis Kretek di Shopee (klik di sini)

[Resensi Buku] Kado Terbaik - J.S. Khairen

Judul buku : Kado Terbaik Penulis : J. S. Khairen Penerbit : Grasindo Terbit : Cetakan pertama, 2022 Tebal : 260 halaman  ISBN : 978-602-0529-332 Genre : novel remaja Rating : 5 🌟 Harga buku : Rp 89.000 Download Ebook Kado Terbaik J.S. Khairen di aplikasi Gramedia Digital Beli buku di Gramedia.com atau Shopee ❤❤❤