Judul
: The Count Monte Cristo
Original
Written : Alexandre Dumas
Written
and Carooned: Han-gil
Alih
bahasa : Utami Ariesta
Penerbit
: Elex Media Komputindo
Terbit
: 2011
ISBN
: 978-979-27-9394-9
Seorang kapten kapal The Pharaon
bernama Edmond Dantes dijebloskan ke dalam penjara bawah tanah selama 14 tahun.
Tanpa melakukan salah sedikit pun. Awak kapal no. 1 ini ditangkap polisi tepat
di hari pertunangannya atas tuduhan sebagai mata-mata Napoleon. Dantes
dijebloskan ke dalam sel penjara bawah tanah di puri If yang menakutkan.
Paderi Faria menjelaskan apa saja isi di dalam selnya |
Paderi Faria, tetangga selnya
yang berada di sel nomor 27, terus menerus menggali ruangan bawah tanah. Selama
10 tahun, Paderi Faria menggali terowongan untuk melarikan diri. Tapi sialnya, ia justru bertemu dengan
Dantes, penghuni sel nomor 34, di dalam terowongan yang juga dibuat oleh
Dantes. Dantes dan Paderi Faria saling bercerita tentang alasan mengapa mereka
dihukum. Mendengar alasan Dantes, Paderi Faria mengatakan bahwa Dantes dijebak.
Dantes yang baru mengetahui alasan yang menyebabkan ia mendekam dalam penjara,
merasakan kemarahan yang mendalam. Sejak itu Dantes yang dibakar dendam mempelajari
berbagai ilmu pengetahuan kimia, sejarah dan bahasa asing sambil mencari
kesempatan untuk melarikan diri.
Saat melihat isi sel Paderi Faria, Dantes takjub dengan kecerdasan orang ini. Meski penjaga sel menganggap Paderi telah gila, karena sering menawarkan uang untuk membebaskan dirinya. Paderi Faria cerdas karena ia bisa membuat apa saja dari bahan makanan yang didapat. Ia membuat jam matahari yang menggunakan kekuatan sinar matahari untuk mengetahui waktu. Lalu, Paderi Faria juga menggunakan serat roti untuk membuat kertas, ia menulis di dalam sel selama bertahun-tahun. Lalu, ia juga membuat pulpen dari tulang ikan. Paderi Faria juga menggunakan cairan anggur untuk dijadikan tinta.
Saat melihat isi sel Paderi Faria, Dantes takjub dengan kecerdasan orang ini. Meski penjaga sel menganggap Paderi telah gila, karena sering menawarkan uang untuk membebaskan dirinya. Paderi Faria cerdas karena ia bisa membuat apa saja dari bahan makanan yang didapat. Ia membuat jam matahari yang menggunakan kekuatan sinar matahari untuk mengetahui waktu. Lalu, Paderi Faria juga menggunakan serat roti untuk membuat kertas, ia menulis di dalam sel selama bertahun-tahun. Lalu, ia juga membuat pulpen dari tulang ikan. Paderi Faria juga menggunakan cairan anggur untuk dijadikan tinta.
Saat Paderi Faria meninggal
karena penyakit anehnya, Dantes berinisiatif untuk masuk ke dalam karung yang
akan digunakan penjaga untuk membuang mayat Paderi Faria. Mayat Paderi malah
ditaruh di dalam terowongan. Saat penjaga membuang karung berisi mayat itu ke
laut, Dantes keluar, ia melarikan diri dengan berenang hingga diselamatkan oleh
pemilik kapal.
Dantes beralasan ia terbuang
karena kapalnya dibajak. Setelah itu, ia diajak melaut. Sampai suatu hari pemilik
kapal itu mengajak Dantes menuju pulau Monte Cristo. Sebelumnya, Paderi Faria
pernah memberikan kertas berisi petunjuk untuk menemukan harta karun di pulau
Monte Cristo. Harta itu pun ditemukan, dan Dantes mendadak menjadi sosialita
dermawan. Ia mengganti namanya menjadi Count Monte Cristo.
Dengan uang yang berlimpah di
tangannya, Monte Cristo membeli Yatch, merenovasi rumahnya yang lama, dan
mencari orang-orang yang dulu menjebaknya. Pembalasan pun dimulai. Dantes
menyamar menjadi siapa saja untuk mengelabui musuhnya. Demi mengetahui
kejelasan informasi yang ia dapat dari Paderi Faria.
Dantes juga mencari kabar
ayahnya, yang ternyata telah meninggal. Juga Mercedes yang telah ia tinggalkan.
Namun, ternyata Mercedes, tunangan Dantes sudah menikah dengan orang yang ia
benci, musuhnya. Sejak itu ia berencana membuat pembalasan dendam yang lebih
berlipat-lipat. Kisahnya membuat saya terkaget-kaget karena rencana yang
mendetil dari Dantes yang bangkit kembali untuk membalaskan dendam bertubi-tubi.
Dantes menyamar menjadi seorang Paderi |
Nasib para penjahat yang membuat
Dantes dipenjara yaitu Baron Danglars, Count Morcerf, Jaksa penuntut umum
Villefort akhirnya berakhir mengenaskan. Ada yang jatuh miskin, ada yang
dipenjara, dll. Tapi ada juga satu tokoh yang saking miskinnya, ia sampai tidak
bisa membeli makanan. Karena kasihan, Dantes memberinya segenggam batu permata
yang diberikannya secara cuma-cuma.
***
Count Monte Cristo merupakan komik adaptasi dari karya penulis Perancis klasik bernama Alexandre Dumas. Komikusnya dari Korea bernama Han-gil. Alexandre Dumas yang juga melahirkan karya klasik lain berjudul Three Musketeers ini, membuat kisah Dantes menjadi legenda. Karena mengangkat kisah yang memang ngehits di masa itu, di mana terjadi banyak penipuan dan pemberontakan karena Italia dan Prancis berada dalam masa yang kelam. Napoleon melakukan ekspansi ke negara tetangga termasuk ke Italia, itu sebabnya kisah ini menjadi legenda. Isu tentang tahanan atas kejahatan perang memang sering terjadi di zaman Napoleon.
Dantes
yang bisa menyamar menjadi siapa saja akhirnya bisa membalaskan dendamnya. Tapi
ia merasakan kehampaan. Akhirnya ia meninggalkan kampung halamannya dan pergi
ke daerah lain untuk memulai hidup baru. Begitu juga dengan Mercedes dan
anaknya yang meninggalkan rumah karena tidak tahan dengan sikap suaminya.
Secara
utuh, kisah klasik ini lebih mudah saya mengerti karena berupa gambar kartun.
Celetukan khas komik juga menghiasi kisah ini dari awal hingga empat bab.
Setelah itu, di bab akhir kartunnya lebih serius, bahkan tidak terasa kocaknya.
Mungkin karena disesuaikan dengan kisah balas dendam Dantes. Dari semua tokoh
yang ada di komik ini, saya suka Dantes yang blak-blakan dan polos, juga Paderi
Faria yang cerdik. Overall, 4 bintang
untuk komik ini.
Postingan
ini diikutsertakan dalam Comic Reading Challenge
Terima kasih atas resensinya :)
BalasHapusdimana ya saya bisa dapat komik the count of monte cristo/:)
BalasHapusboleh tau dimana saya bs dapat komik the count of monte cristo?
BalasHapusDi Gramedia masih ada, kak. Atau bisa pesan via toko buku online seperti bukukita.com. :)
Hapus