Judul Buku : Laguna (Seri Amore)
Pengarang : Iwok Abqary
Penerbit : Gramedia
Terbit : November 2013
Tebal : 232 halm.
ISBN : 978-602-03-0053-5
Rating : 4/5
Keindahan Blue
Langoon Resort menjadi tempat pelarian Arneta untuk menyembuhkan luka hatinya.
Saat putus dari Galang, ia bertekad menetap di resort milik papanya dengan
menjadi karyawan divisi marketing. Ketenangan Neta terusik saat Mark -manager
baru- membuat ia kesal. Neta sering disalahkan tentang banyak hal : rancangan
proposal yang salah, datang terlambat, maupun budget promosi yang kegedean.
Apalagi, si bule blasteran yang memiliki mata almond ini cepat menjadi primadona
kaum hawa di kantor, yang membuat perang dingin di antara keduanya makin
menjadi.
Target yang
diberikan Mark memaksa Neta harus jungkir balik mencari klien. Calon klien yang
dicarinya adalah perusahaan kelas kakap. Demi menambah jumlah pengunjung di
resortnya, Neta membuat plan marketing lewat paket liburan bulan madu dengan
wedding organizer, maupun promosi ke sekolah elit di Jakarta dan Bandung. Neta
menerima tantangan Mark karena merasa kemampuan kerjanya diragukan. Meski ia
anak pemilik resort, bukan berarti Neta tak bekerja. Ia kesal karena dianggap
tak berguna. Padahal, ia lebih banyak meeting dengan klien di jam yang sulit
ditentukan karena menyesuaikan klien. Target yang ditetapkan Mark harus
diselesaikannya dalam waktu 6 bulan dengan margin keuntungan 300 %.
Harga diri
Neta, membuat ia harus berusaha sampai titik darah penghabisan. Semata demi
menyelesaikan tantangan. Bagi Neta, Galang sudah masa lalu. Tapi pertaruhannya
malah mengantarkan Neta bertemu lagi dengan Galang. Laki-laki itu hadir lagi
saat Neta sedang berusaha untuk mengejar target divisi lewat presentasi saless
calling di Jakarta. Akankah cinta bersemi lagi di antara keduanya? Apakah
pertaruhan Neta dan Mark berhasil diselesaikan dengan cantik?
***
Sebagai finalis
lomba Amore, saya merasa novel romantis ini padat. Setting novelnya beneran
dapet, karakter Mark juga. Saya jadi ngebayangin kalo si Mark ini mukanya kayak
Mark Z, si pendiri facebook. Hehe. Soalnya gambaran bulenya mirip sih. xD
Adegan lompat kursi kayaknya sering ya disebut di novel ini. Wekeke. Jadi gokil
aja ngebayanginnya.
Pas bagian Neta
yang berubah jadi gokil saat ngobrol dengan Andin, saya ngerasa ada perubahan
karakter yang bikin kaget, soalnya tau-tau Neta yang bad temper ini mendadak jadi punya sifat ‘jail’. :P
“Kalau dia membentak dan menyalahkan kamu, lempar saja proposal itu ke mukanya, lalu kamu lari ke sini, ngumpet di bawah meja saya.”(hlm. 44)
Hyaaa, image bad
temper-nya jadi langsung ilang pas saya ngebayangin Neta beneran nyuruh
Andin ngumpet di bawah meja. Hahaha! Padahal sebelumnya Neta sebel
karena abis berantem. Mungkin Kang Iwok keceplosan di bagian ini ya. Jadi unsur
humornya kebawa. Jadi ga konsisten aja gitu, siapa sebenernya yang hobi jail
dan bikin suasana jadi gokil? Mark atau Neta ya? :D Eh, sebenernya ada sih
scene yang bikin lucu, kayak pas Neta kepergok mau ambil foto si bule dan
meringkuk macam anak kucing. :D
Ending-nya kecepetan menyesuaikan dengan
kecepatan kapal Ferry. Hihi... Keknya proses jatuh cintanya terlalu singkat,
Kang. Coba dibuat berapa bulan gitu. Dan saya masih berharap Ayu bakal ketemu
dengan Mark. :D Sayangnya nggak ya? Huhu... *pukpuk Ayu* Riset setting-nya keren. Pembaca jadi bisa
belajar juga cara marketing tempat wisata kayak gimana. Trus, suspensenya dapet
banget di bagian nunggu balasan pesan. Saling menunggu ternyata bikin keki. Hehe.
Anyway, 4 bintang buat kisah Neta dan Mark! ^^
asyiiik .. terima kasih ila atas review dan masukannya. jadi catatan banget nih. makasih sekali lagi ^_^
BalasHapus