Judul : 10 Kisah Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Penulis : Nita Candra
Penerbit : Tiga Ananda(Imprint Tiga Serangkai)
Terbit : Oktober 2014
Tebal : 80 halaman
ISBN : 978-979-045-795-9
Bisa dibeli di Tiga Serangkai
Surga
dijanjikan oleh Allah SWT bagi orang-orang yang bertakwa. Di akhirat kelak,
manusia dibagi menjadi dua golongan, yaitu penghuni surga dan penghuni neraka. Para
Rasul dan Nabi sudah dijamin akan masuk surga. Namun, ada pula 10 orang yang
dijamin masuk surga karena ketakwaannya yang hidup di zaman Nabi Muhammad. Mereka
dikenal sebagai al ‘Asyarah
al-Mubasysyarun bil Jannah. Pribadi yang mulia dan istimewa yang dijamin
masuk surga ini adalah : Abu Bakar ash-shidiq r.a., Umar bin Khattab r.a.,
Utsman bin Affan r.a., Ali bin Abi Thalib r.a., Thalhah bin Ubaidillah r.a.,
Az-Zubair bin Awwam r.a., Abdurrahman bin Auf r.a., Sa’ad bin Abi Waqqash r.a.,
Sa’id bin Zaid r.a., dan Abu Ubaidah bin Jarrah r.a.
Abu Bakar,
orang pertama yang beriman saat yang lain tak mempercayai Rasulullah sebagai
utusan Allah. Ia berusaha selalu melindungi kaum yang lemah dan teraniaya.
Seperti saat Bilal bin Rabbah, budak hitam disiksa majikannya, Abu Bakar
meminta agar Bilal dibebaskan dari siksaan. Akhirnya Abu Bakar membeli Bilal
dari majikannya dan membebaskannya sebagai manusia yang merdeka. Abu Bakar juga
berhati-hati dengan makanan haram. Ia tidak mau menerima susu dari seorang
hamba sahaya yang ternyata dibeli dari uang upah hasil meramal. Abu Bakar
segera memuntahkan susu itu dan mohon ampun pada Allah. (hlm. 15)
Dahulu sebelum masuk Islam, Umar
bin Khattab yang berhati lembut dikenal sebagai kaum penentang Nabi. Namun setelah masuk Islam, ia menjadi orang yang paling membela nabi selain Abu Bakar, orang yang pertama masuk Islam. Ia kelak menjadi khalifah kedua, dan memimpin pemerintahan dengan adil dan bijaksana. Umar yang lembut, suatu hari ingin membebaskan seekor burung yang
mencicit lemah karena dijadikan bahan permainan seorang anak kecil. Umar bin
Khattab meminta agar anak itu membolehkannya membeli burung itu. Si burung pun
dibeli lalu dibebaskan. Semata karena sifat halus yang dimiliki Umar membuat ia
menjadi penyayang makhluk ciptaan Allah. Umar juga menjadi pemimpin yang
cerdas. Ia memanggul sendiri gandum untuk disedekahkan pada rakyatnya. Umar
yang setingkat presiden saat itu memilih untuk menangani langsung masalah yang
ada di masyarakatnya. (hlm. 21)
Ada pula
Utsman bin Affan yang dikenal sebagai sahabat yang tegas dan pemberani bersedia
mewakafkan hartanya untuk kepentingan ummat. Saat itu ummat kesulitan untuk
mendapatkan air bersih. Utsman membeli dari seorang Yahudi dengan perjanjian
setengah sumur miliknya dan setengah lagi milik si Yahudi. Namun akhirnya si
Yahudi memilih untuk menjual sisanya karena tidak ada lagi yang mengantri untuk
membeli air miliknya.
“Siapakah yang hendak membeli sumur itu, lalu
memberikannya kepada kaum muslimin maka dia dan timba yang dipakai untuk
mengisi timba-timba mereka akan memperoleh sumber air di surga.” (hlm. 30)
Dalam Perang
Uhud, Abdurrahman bin Auf mendapatkan luka-luka di sekujur tubuhnya. Sebagian
luka itu membuat beliau pincang dan rontok giginya. Namun, hal itu tak
menyurutkan semangat beliau dalam membela Islam. (hlm. 57)
Buku
pengetahuan tentang kisah sahabat Nabi ini merupakan buku yang diperuntukkan
untuk segmen pembaca anak-anak usia sekolah dasar. Disertai ilustrasi yang cantik, juga pojok renungan yang menambah
khasanah pengetahuan tentang keistimewaan sifat sahabat Nabi. Di buku ini dijabarkan apa
saja yang dilakukan oleh para sahabat sehingga pembaca bisa meneladani apa yang
dilakukan oleh orang shaleh tersebut. Sebagian kisah sudah pernah saya dengar namun sebagian lagi merupakan pengetahuan baru bagi saya. Hikmah dan renungan yang terkandung
di dalamnya membuat pembaca meneladani semangat untuk memperbaiki diri demi
meraih surga yang tertinggi.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^