Judul :
Yamaniwa
Pengarang :
Netty Virgiantini
Penerbit :
Gramedia
Tebal: 224
halaman
Terbit:
November 2013
ISBN:
978-602-03-0017-7
“Perselingkuhan
tidak perlu alasan dan tidak termaafkan!”
Niwa dan Era
bersahabat karib sejak SMK. Pacar Era bernama Agas mengenalkan Niwa pada Yama,
lelaki pemalu bertubuh jangkung. Niwa yang mungil sering terlihat tidak
sebanding dengan Yama. Kesalahan terbesar Niwa, bermain api saat Yama sedang di
luar kota, Niwa menduakan Yama dengan seorang mahasiswa yang mengajar di
sekolahnya.
Niwa tidak
menyangka pengkhianatannya pada Yama, kekasih di masa lalu, harus ditebus
dengan sangat mahal: hubungan cinta yang selalu kandas di tengah jalan. Dalam
sepuluh tahun, sudah lima laki-laki meninggalkannya. Bahkan menurut Era, ia bakal patah hati 995 kali lagi! Ledekan konyol itu dibuat Era mengingat cerita cinta Niwa mirip Ti Pat Kay yang sering sial karena cinta, dan harus
mengarungi seribu kisah cinta mengenaskan.
Di tengah
kesibukannya membangun bisnis modiste, Niwa mendapat kejutan. Niwa menyadari
sesungguhnya ia masih sangat mencintai Yama. Tapi, saat ia ingat kesalahan yang
dibuatnya, Niwa menjadi ciut nyali untuk meminta maaf pada Yama. Era meminta
Niwa meminta maaf pada Yama. Alasannya agar kesialan cinta yang dialami Niwa
tidak terus-menerus terjadi.
Namun, saat
Niwa ingin minta maaf, tepat saat itulah, pria itu muncul dan meminta Niwa
membuatkan kebaya pengantin untuk calon istrinya. Niwa menganggap ini karma
yang masih harus dibayar Niwa. Tapi kadang ia beranggapan mungkin saja Yama
ingin melakukan pembalasan atas sakit hatinya dulu.
Jika memang ada
karma cinta, Niwa ingin membayar semua dosa masa lalunya pada Yama, agar ia
bisa segera move on dari pria itu.
Tapi jika ini pembalasan, Niwa akan menyelesaikan apa yang tertunda di masa
lalu. Demi kehidupan tenang yang ia idamkan, tanpa bayang-bayang karma lagi.
***
Yamaniwa
menyuguhkan drama percintaan ala Amore yang membuat pembacanya serasa ditembak
cupid. Asam manis cinta Yama dan Niwa terasa kental. Meski awalnya saya menebak
kisah cinta Niwa bakal lebih panjang dari ini, ternyata saya salah. Lima
kekasih Niwa hanya dijelaskan secara singkat di satu dialog, hanya kekasih Niwa
yang mahasiswa yang diceritakan detail, selain kisah Niwa dengan Yama.
Setelah
sepuluh tahun yang terlihat singkat, karena seperti yang saya bilang tadi,
tahu-tahu Niwa cerita bahwa ia mengalami kesialan cinta. Sepuluh tahun tanpa menemukan
orang yang cocok dengannya. Jadi pembaca memang digiring untuk fokus pada kisah
cinta Niwa yang pertama dan kedua saja. Lalu setelah itu, kedatangan Yama yang
terlalu too good to be true, membuat kisah berlanjut. Drama yang dibuat Yama
demi membuat perasaannya netral kembali, bikin Niwa panas dingin. Apalagi harus
berinteraksi dengan mantan yang akan menikah, padahal ia masih merasa cinta.
Setelah
sampai di tengah bagian, saya sudah menebak ke mana arah si penulis membuat ending, tapi ternyata ada kejutan di
bagian Era. Di mana quote di awal
postingan saya ini ternyata diambil dari obrolan Era dan Niwa. Era yang
diselingkuhi harus mulai membenahi diri, memulai lagi hidupnya dari awal. Huwaa,
di bagian ini saya nggak nyangka aja. Agas gitu lho! Kok bisaa selingkuhh?! *menatap Agas nanar*
Kisah cinta
yang mengambil setting di Semarang,
membuat saya serasa nostalgia. Penulis seolah mengajak pembaca untuk melebur ke
dalam cerita, mengikuti kisah pada tokoh untuk berjalan-jalan di seputar kota
Semarang. Ya, meski settingnya memang
kebanyakan di toko kain dan mall. :D
Yang bikin gregetan
pas Sisil, Era dan Niwa saling curhat tentang kehidupan masing-masing. Kadang
celetukan ketiga sahabat itu membuat suasana haru yang ada di bab sebelumnya
lumer seketika, berganti dengan tawa. Tapi abis itu ganti bab mewek lagi.
*lhahh?* :D Soalnya mba Netty seakan bisa membuat pembaca merasakan perasaan
Niwa yang campur aduk mulai dari; sedih, kesal, marah, cemburu, malu, sampai capek.
Ikutan capek muter-muterin nyari kain buat kebaya. xD Dialognya padat dan
filmis, kalo dibikin film pasti keren deh. Seperti
dalam dialog ini :
“Kadang...
tanpa disadari, orang pertama yang kita cintai akan menunjukkan seperti apa
tipe yang kita sukai. Apakah salah kalau aku cenderung menyukai perempuan
bertubuh mungil sepertimu, setelah kamu meninggalkanku?”(hlm. 163)
Overall, 4 bintang untuk Amore ini.
Ila, koleksi bukunya banya bangeeett.... belum pernah baca karya Netty Virgiantini nih.
BalasHapusNggak banyak kok, Bun. Kalo yang Amore gini biasanya aku minjem di perpus, hehe :D
Hapus