Langsung ke konten utama

[Resensi Buku] Detektif Conan Seri #79


Judul Buku : Detektif Conan(Seri #79)
Pengarang : Aoyama Gosho
Penerbit : Elex Media
Terbit : 2014
ISBN : 978-602-02-4685-7

Kura-kura dengan berlian merah, “Blush Mermaid” di punggungnya hilang. Tapi untunglah Kid melakukan sebuah kesalahan besar di balik sulapnya yang menawan itu. Shinichi dan Heiji kembali bergabung, bekerja sana untuk menyelesaikan kasus baru. Di edisi 79 kali ini, pembaca akan dapat menemukan pemecahan kasus pencurian Blush Mermaid, kasus pembunuhan yang diawali dengan sebuah trik bunuh diri, dan rencana pembunuhan yang disusun Vampir untuk menebar teror.

Tiga kasus yang tersebar dalam edisi 79 ini, diawali dengan kasus menghilangnya kura-kura dengan berlian merah bernama Blush Mermaid. Trik yang digunakan oleh Kid si pencuri dengan menyamar menjadi seorang di rombongan Kogoro, membuat Conan menebak siapa yang disamarkan oleh Kid. Lagipula banyak trik yang terkesan aneh, seperti tidak adanya asap yang biasa digunakan Kid untuk menghilang bila ingin menghindari kejaran polisi dan detektif. Lalu, ponsel Ran yang tiba-tiba mati begitu ingin melihat waktu kejadian.

Kali ini, justru Sonoko yang digunakan sebagai tameng untuk membuat semua trik terbuka, karena tembakan bius Conan yang seharusnya diarahkan ke Kogoro malah meleset ke arah Sonoko. Meski trik sudah terbuka, namun karena mengira Kid sudah pulang dari tempat kejadian, sehingga tidak ada yang menyadari bahwa orang yang dimaksud masih ada di sekitar mereka. Conan yang tahu, lalu mengatakan pada Kid ;

            “Aku berhutang budi padamu karena kasus Bell-tree kemarin, lagipula kali ini kamu tidak mencuri apa pun, jadi aku berniat melepaskanmu. Tapi itu hanya aku, sih...”

            Ternyata orang yang disamarkan Kid sudah siuman dan marah besar. Ia menendang Kid hingga si pencuri itu langsung meluncur terbang lewat jendela, meninggalkan penyamarannya yang sempurna.

            Kasus kedua adalah pembunuhan yang diawali oleh trik bunuh diri. Kali ini kasusnya tidak begitu berat, dengan penjahat tunggal. Hanya triknya terlalu mudah terbaca, meski begitu di kasus ini melibatkan Heiji. Yeay, kalau ada Heiji berarti ada Kazhuha. Duo ini mengingatkan saya pada kasus-kasus sebelum ini. Pasangan yang aneh asal Osaka. Haha. :D

Dulu saya sempet mengira Kid si pencuri itu Heiji, tapi kayaknya kok nggak mungkin ya. Tapi mengingat kecerdasannya yang hampir sama, ya siapa tahu beneran. Sampai sekarang belum pernah ada yang tahu siapa Kid si pencuri yang trik sulapnya selalu membuat heboh seluruh negeri.

            Kasus ketiga yang paling berkesan dan bikin merinding. Di kasus ini, ada pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang. Awalnya ada permintaan dari seorang kepala pelayan di sebuah rumah bangsawan yang meminta untuk menyelidiki kasus. Kasus ini berhubungan dengan mitos tentang Vampir. Di mana korbannya selalu mati dengan cara mengenaskan, digantung terbalik di tiang kayu dan diletakkan di hutan. Tak ada darah yang tercecer, wajah korban pucat dan ada dua bekas gigitan, mirip sekali dengan mitos Vampir penghisap darah.

Sebelumnya, orang kaya pemilik rumah itu selalu bersikap aneh, seperti vampir. Ia tidak suka sinar matahari, tidak suka makanan yang menggunakan potongan bawang putih, juga menghindari memakai alat makan dari perak. Lalu, dimulailah kasus ini, karena dua orang dari beberapa adik si pemilik rumah meninggal dengan cara yang mengenaskan. Conan dan Heiji sampai sempat mengira bahwa ini benar-benar ulah Vampir. Tapi mana ada di zaman sekarang Vampir yang bergentayangan. Lucunya, Ran dan Kazhuha saking takutnya, sampai membuat tameng salib dari sendok dan garpu perak agar vampirnya segera pergi. Haha. Ini lucu. ;))

Akhirnya, setelah membongkar kamar tempat si pemilik rumah itu menghilang, Conan menemukan trik si pelaku. Sayangnya sampai edisi selesai, saya belum bisa menebak siapa pelakunya yang melakukan teror Vampir. Rumitnya kasus ini sebanding dengan kasus di Bell-tree Express, hanya saja yang ini lebih bikin merinding. Heuheu. Ga lagi-lagi deh baca edisi ini di malam hari. *horoorrr* >.< Overall, 5 bintang untuk kisahnya yang menegangkan.

Postingan ini diikutsertakan dalam Comic Reading Challenge 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Gadis Kretek by Ratih Kumala

  Judul Buku : Gadis Kretek Pengarang : Ratih Kumala Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Ketiga, Juli 2019 Tebal : 275 halaman ISBN : 978-979-22-8141-5re Rating : 5 bintang Genre : Novel Sastra Indonesia Harga Buku : Rp 75.000 Baca Ebook Gadis Kretek pdf di Gramedia Digital Beli novel Gadis Kretek di Shopee (klik di sini)

[Resensi Buku] Sang Keris - Panji Sukma

  Sang keris Judul : Sang Keris  Pengarang : Panji Sukma Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Pertama, 17 Februari 2020  Tebal : 110 halaman Genre : novel sejarah & budaya ISBN : 9786020638560 Rating : 4/5 ⭐ Harga buku : Rp 65.000 Baca ebook di aplikasi Gramedia Digital ❤️❤️❤️

Resensi Buku Funiculi Funicula (Before The Coffee Gets Cold) by Toshikazu Kawaguchi

  Judul   Buku : Funiculi Funicula Judul Asli : Kohii No Samenai Uchi Ni (Before The Coffee Gets Cold) Pengarang : Toshikazu Kawaguchi Alih Bahasa : Dania Sakti Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan kedua, Mei 2021 Tebal : 224 halaman ISBN : 9786020651927 Genre : Novel Fantasi - Jepang Rating : 4/5 bintang Harga Buku : Rp 70.000 Baca via Gramedia Digital