Langsung ke konten utama

[Resensi Buku] Nasihat Diri - Teddi Prasetya Yuliawan


Judul Buku : Nasihat Diri
Penulis : Teddi Prasetya Yuliawan
Penerbit : Metagraf (Imprint Tiga Serangkai)
Terbit : Agustus 2014
Tebal : 328 halaman
ISBN : 978-602-257-383-8
Bisa dibeli di Tiga Serangkai

Kebahagiaan sejatinya mesti menjadi tujuan, jauh melebihi kesuksesan semata.(hlm. 101)

Kehidupan layaknya sebuah perlombaan, menuju sebuah finish yang akan selalu dikejar. Baik diri sendiri ataupun orang lain, masing-masing memiliki kehidupan yang menjadikannya merasa ada. Kitalah yang memberi energi positif pada kehidupan kita sendiri. Dengan melihat diri melalui perenungan yang mendalam, diri bisa berkaca pada apa yang sudah kita kerjakan selama ini.

Nasihat, sebuah untaian kata yang terangkai indah dengan penuh penghayatan. Untaian kata yang tak hanya memancing gagasan dalam pemikiran, tetapi juga mampu menyusup ke dalam raga hingga menggetarkan jiwa. Dalam tulisan Mengenali kadar diri di hlm. 16, penulis menuliskan twit yang menjadi pembuka kisah : Kenalilah kadar dirimu dengan mengenali apa-apa yang menggelisahkanmu.”

Dalam Mengenali kadar diri, penulis mengajak kita untuk belajar memaknai perasaan gelisah sehingga menjadi sebuah energi yang bisa menggerakkan. “Sesuatu yang menggelisahkan adalah sesuatu yang mampu mengambil porsi cukup besar dalam pikiran hingga meresap dan menggugah perasaan. Sungguh tak mudah bagi sebuah perkara untuk menghadirkan rasa gelisah, sebab ia mesti berebut dengan jutaan informasi lain yang hadir di sekeliling.” (hlm. 16)

Apa saja yang kita kerjakan karena kegelisahan diwujudkan dalam  sebuah tindakan. Maka bergerak karena gelisah membuat kita berada pada titik waspada, sehingga tidak terlena di zona nyaman.

Dalam tulisan berjudul Kebaikan dengan Keimanan(hlm. 32), penulis menjelaskan makna twit : “Kebaikan tanpa iman, laksana buih di lautan. Ia bertebaran, tetapi tak hadirkan keselamatan.”

    Dalam Kebaikan dengan Keimanan, penulis mengorelasikan iman dengan kebaikan. Menganalogikan bahwa sebuah perlombaan hanya bisa dimenangi oleh orang yang mendaftar. Iman adalah syarat agar setiap kebaikan dihitung untuk menghadirkan keselamatan. “Iman ibarat pendaftaran pada sebuah perlombaan. Sehebat apa pun seorang pelari, tak bisa ia menjadi juara jika tak pernah mendaftar lomba. Pendaftaranlah yang jadikan setiap kehebatan layak untuk diperhitungkan. Semikianlah iman, ia lah penyebab setiap kebaikan menjadi diperhitungkan. Tanpanya, kebaikan hanyalah seperti buih di lautan, yang banyak namun jauh dari hadirkan keselamatan.”(hlm. 33)

      Dalam tulisan berjudul Pekerjaan bukan beban, ia kehormatan(hlm. 142), penulis menguraikan makna perihal twit ini : “Sadarilah, pekerjaan bukanlah beban, ia adalah kehormatan yang diberikan Tuhan kepadamu.”

Melalui pekerjaan, Tuhan menganugerahkan kehormatan karena sebuah makna yang dihadirkan lewat rasa nyaman. Sebab tabiat jiwa adalah mencari makna, sehingga rutinitas yang hampa makna, takkan sanggup menggairahkan jiwa. Saat itulah jiwa menjalankan amanah layaknya seorang yang terhormat melalui pekerjaan yang membuat seseorang menjadi lebih berharga.(hlm. 143)

#Nasihatdiri adalah buku yang ditulis oleh Teddi Prasetya Yuliawan, pakar NLP yang mampu memengaruhi pikiran melalui kekuatan bahasa. Ia mengikat makna yang bertebaran di sekelilingnya. Buku ini adalah tulisan yang diuraikan dari twit berhastag #nasihatdiri yang ditulis Teddi di akun twitternya. Kumpulan tulisannya ini dijadikan satu buku agar makna dari setiap twit #nasihatdiri mampu dipahami lebih jelas oleh orang karena pesannya lebih mengena dibandingkan bila dalam format 140 karakter.

Ada 121 artikel perenungan yang dijabarkan oleh penulis dengan beragam topik mulai dari hikmah, impian, ilmu, kepemimpinan, hingga ibadah. Menggunakan pendekatan yang lebih personal, penulis mengajak perubahan yang signifikan. Buku ini layak dijadikan bacaan disela waktu sibuk, sebagai bahan renungan untuk direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari. Pesan yang disampaikan menggunakan bahasa elegan. Memberi esensi bahwa sejatinya setiap diri mampu menyelami hidup dari makna ke makna, dan melakukan perubahan sekecil apa pun dimulai dari mengenal diri sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Gadis Kretek by Ratih Kumala

  Judul Buku : Gadis Kretek Pengarang : Ratih Kumala Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Ketiga, Juli 2019 Tebal : 275 halaman ISBN : 978-979-22-8141-5re Rating : 5 bintang Genre : Novel Sastra Indonesia Harga Buku : Rp 75.000 Baca Ebook Gadis Kretek pdf di Gramedia Digital Beli novel Gadis Kretek di Shopee (klik di sini)

[Resensi Buku] Sang Keris - Panji Sukma

  Sang keris Judul : Sang Keris  Pengarang : Panji Sukma Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Pertama, 17 Februari 2020  Tebal : 110 halaman Genre : novel sejarah & budaya ISBN : 9786020638560 Rating : 4/5 ⭐ Harga buku : Rp 65.000 Baca ebook di aplikasi Gramedia Digital ❤️❤️❤️

Resensi Buku Funiculi Funicula (Before The Coffee Gets Cold) by Toshikazu Kawaguchi

  Judul   Buku : Funiculi Funicula Judul Asli : Kohii No Samenai Uchi Ni (Before The Coffee Gets Cold) Pengarang : Toshikazu Kawaguchi Alih Bahasa : Dania Sakti Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan kedua, Mei 2021 Tebal : 224 halaman ISBN : 9786020651927 Genre : Novel Fantasi - Jepang Rating : 4/5 bintang Harga Buku : Rp 70.000 Baca via Gramedia Digital