Judul : Petualangan Tintin – 7 Bola Kristal
(Seri ke #13)
Pengarang : Herge
Penerbit : Gramedia
Terbit : Cetakan ke-6, Februari 2013
Tebal : 64 halm.
ISBN : 978-979-22-3811-2
Genre : Komik Eropa/Belgia
Ekspedisi Sanders – Hardmuth kembali ke Eropa setelah dua tahun.
Perjalanan jauh dan lama di Peru dan Bolivia. Para peneliti telah merambah
daerah yang belum dibuka dan menemukan banyak kuburan Inca. Salah satu kuburan
itu berisi mumi utuh, mengenakan “borla”, mahkota emas bangsawan. Tulisan pada
kuburan tersebut menyatakan itu mumi Inca Rascar Capac.
Tintin diajak oleh Kapten untuk masuk ke dalam panggung Music-Hall
melihat pertunjukan sulap. Demi menunjukkan bahwa trik sulap itu bisa
dipecahkan. Namun sayangnya kekacauan terjadi ketika Kapten tidak sadar ke mana
sebenarnya pintu keluar, hingga ia menabrak properti panggung.
Dua hari kemudian terdengar berita di koran berjudul Petaka Ekspedisi
Sanders – Hardmuth. Seorang yang Tintin temui di kereta berkata, “Para ahli Mesir itu meninggal dalam kondisi
aneh setelah membuka kuburan Firaun. Hal yang sama akan menimpa orang-orang
yang membuka kuburan Inca ini.”
Mungkin benar, sebab terdapat berita bahwa Sanders – Hardmuth dan Clairmont
menjadi korban yang didapati polisi sedang tertidur. Satu di mejanya, yang lain
di perpustakaannya. Para ilmuwan itu sepertinya koma atau tidur karena
hipnotis. Pecahan kristal ditemukan di dekat kedua korban itu. Beberapa
potongan kristal dibawa ke laboratorium markas polisi untuk diteliti.
Profesor Laubepin juga ditemukan tertidur di kamar mandinya. Mark Chalet
mengatakan untuk memperingatkan Cantonneau, Hornet, dan Bergamotte agar tidak
keluar rumah dan jauh-jauh dari jendela. Namun, ia sendiri justru diserang
ketika taksinya berhenti saat lampu merah. Sopir baru menyadari ketika Tintin
membukakan pintu taksi. Chalet sudah diserang dengan bola kristal yang sama.
Pecahannya berhamburan di dekat kaki korban.
Hornet juga diserang ketika dua penjaganya membuka kotak yang ternyata
isinya hanya kupu-kupu. Kaca jendela pecah lagi, dan pelakunya lari lewat
hutan. Hanya tersisa Hippolyte, yang menyimpan mumi Inca itu. Menurutnya,
Rascar Capac dikenal dengan julukan “dia-yang-melepaskan-api-langit”. Hippolyte
juga meneliti dan menulis karya ilmiah tentang praktik sihir Peru kuno. Ia
mengatakan,“Rasanya ada hubungannya, tapi
belum tentu menyelesaikan masalah kita. Lihat ini... terjemahan sebagian
tulisan yang diukir di makam Rascar Capac. Mungkin kau mau membacanya.”
Ini manuskrip Inca yang ia terjemahkan.
“Setelah banyak bulan, muncul 7
orang asing berwajah pucat, mereka akan menodai makam suci
dia-yang-melepaskan-api-langit. Para penjahat ini akan membawa tubuh Inca ke
negeri mereka yang jauh. Tapi kutukan dewa-dewa akan membayangi dan mengejar
mereka ke mana pun.”
Teror terhadap para peneliti makin menjadi, ketujuh orang itu akhirnya
harus dirawat oleh dokter dan disatukan dalam ruangan khusus. Sayangnya, Tintin
kehilangan jejak penjahat yang meneror ketujuh peneliti itu. Lakmus bahkan
menghilang tanpa jejak, sejak ia mengecek pendulumnya di halaman.
Tintin, Kapten dan Moli pun mengejar penjahat hingga ke pelabuhan, namun
tak ada jejak. Jejak selalu menghilang setiap kali ia hampir menemukan kode
untuk memecahkan siapa pelakunya. Hingga ada satu petunjuk yang membuatnya
harus pergi ke Peru. Dapatkah Tintin menemukan kembali Lakmus yang menghilang?
***
Petualangan Tintin yang total serinya sampai 24 buku ini, awalnya saya
kenal dari teman yang gemar kartun. Buku ini memang banyak dicari oleh
penggemarnya, apalagi ada dua seri buku. Satu buku kecil, satu buku besar.
Gramedia menerbitkan ulang dalam bentuk buku yang besar untuk tahun lalu.
Sebagai kartun asal Belgia, tokoh peneliti di seri Tintin
menginterpretasikan kehidupan masyarakat Eropa yang gemar meneliti. Di seri ini
pula saya tahu bahwa banyak adegan yang berhubungan dengan transportasi yang
ada di Eropa, seperti kereta, taksi, maupun mobil.
Kalau kata adek yang sekilas baca buku ini, dia bilang, “Aku suka buku
ini karena banyak gambar mobilnya, ga ngeliatin orangnya.” Haha. Buat saya ini kemajuan.
Karena adek saya jarang baca buku. Melihat itu saya jadi tahu kenapa buku ini
disukai anak-anak. Anak-anak suka dengan propertinya, seperti mobil , kapal,
taksi, dan pesawat tadi. Bahkan di seri lain, ada cerita di mana Tintin memakai
baju astronot.
Tokoh Tintin tidak begitu menonjol di buku ini, maksudnya sifatnya. Konsentrasi
saya terpecah ketika melihat kapten dan peneliti lain. Suasana chaosnya beneran
dapet. Banyak mobil lalu lalang di cerita ini. Belum nemu penjahatnya tahu-tahu
situasi berubah. Saya harus mengamati lagi Tintin berpindah tempat. Well, saya baru baca seri ini saja,
jadi belum begitu ngerti alur ceritanya selain yang saya jabarkan di atas. Overall, kartun ini menegangkan dan
membuat saya ingin mengetahui kelanjutannya. 4 bintang dari saya. ;)
Postingan ini diikutsertakan dalam Comic Reading Challenge 2015
Terimakasih sudah memulai challenge ini *dan merasa tersindir karena belum ada buat komik review*
BalasHapusReviewnya bagus dan membuat penasaran untuk membeli komik ini. Tetap semangat untuk membuat review komiknya ya ^^
Makasih, Mei. ^^ Semoga semangat selesaikan tantangan, hehe
HapusAsyik ini, masih yang lebar ya. Saya cuma ada satu 3 in 1 (booksize), koleksi 'Flight 714' karena lokasinya di Indonesia, juga sekalian bahan tulisan. Tintin selalu seru. :D
BalasHapusKalo yang ini edisi buku yang lebih kecil, kak. :D Tintin selalu bikin penasaran, hehe
Hapus