Judul Buku : 30 Cerita Pendamping Ramadhan
Pengarang : Dian K
Penerbit : Qibla(Imprint BIP)
Ilustrasi : Ismedy Prasetya
Terbit : 2012
Tebal : 90 halm.
ISBN : 978-979-074-910-8
Ramadhan telah
tiba. Ada 30 kisah yang akan menemani pembaca anak untuk mendampingi selama
Ramadhan. Kisah yang dituliskan Dian K. dalam bentuk kumpulan cerpen ini
berkisah seputar pernak-pernik Ramadhan yang ada di sekitar kita. Misalnya
saja, ngabuburit, bingkisan lebaran, kue keju impian, mukena wangi, asal usul
ketupat, tradisi berinfak, mengikuti festival tanglong, minum es gempol sebagai
menu buka puasa, hak anak yatim, permainan mercon yang berbahaya, hingga
keseruan memakai sarung instan.
Kisah berjudul
“Hak Anak Yatim” mengantarkan
pembaca untuk merenung tentang makna memaafkan. Pak Hasan yang biasa berjualan
buah saat Ramadhan, merasa dendam pada seorang pembeli. Pembeli itu pernah
melewati kios Pak Hasan dengan mobilnya dalam kecepatan tinggi sehingga membuat
buah jualannya terkena air dan lumpur. Pak Hasan baru sadar bahwa tindakannya
untuk mendendam pada pembeli yang ternyata dokter itu adalah salah. Karena
ternyata dokter tersebut tak sengaja melakukannya. Ada hak anak yatim yang
tersimpan dalam buah-buahan yang selalu disisihkan takarannya oleh Pak Hasan.
Pak Hasan sedih dan ingin minta maaf. (hlm. 26)
Dalam “Berinfak itu Mudah”, dikisahkan Syafiq
yang sering sakit gigi karena kebanyakan makan permen. Kata kakek, lebih baik
sisa uang jajan yang digunakan untuk beli permen, ditabung saja. Meski receh,
kelak akan berguna. Syafiq menggunakan uang receh itu untuk membeli cat. Cat
itu digunakan untuk membantu pembangunan masjid. Itulah yang kakek namakan
dengan kekuatan super dari uang receh bila jumlahnya banyak. (hlm. 33)
Dalam cerita “Pak Gempol”, kita bisa menikmati keasyikan
makan es gempol. “Rupanya, gempol adalah
nama bulatan-bulatan putih yang terbuat dari tepung beras. Rasanya asin dan
gurih. Sedangkan pleret, meski juga terbuat dari tepung beras, rasanya manis.
Bentuknya pun berbeda yaitu lembaran-lembaran tipis. Oya, warna pleret ini
merah muda, disiram dengan kuah santan yang segar. Hmm... nikmat.” Es
gempol yang rasanya jempol bisa dibeli di daerah Jawa Tengah seperti Semarang,
Pati bahkan Solo. Sayangnya es gempol mulai ditinggalkan penggemarnya. Pak
Gempol yang sering berjualan pun hanya mendapatkan pembeli yang sedikit,
meskipun sedang di bulan Ramadhan. Ternyata, ada pengganti menu yang lebih
disukai orang untuk menu buka puasa seperti es kelapa muda maupun es buah.
Akankah Es Gempol buatan Pak Gempol akan menjadi barang langka suatu saat? (hlm.
64)
Masih ada lagi
27 cerita lain seputar Ramadhan, setiap cerita dibuat dengan twist yang membuat
pembaca mendapatkan hikmah di akhir cerita. Penasaran? Baca saja buku ini
hingga akhir.
assalamualaikum bunda, terima kasih resensinya :)
BalasHapusWa'alaikumsalam. Sama2, bun. Semoga bermanfaat. :)
Hapus