Judul Buku : Areta dan 15 Perayaan Dunia
Pengarang : Dian Meliantari, dkk
Penerbit : DAR! Mizan
Terbit : September 2013
Tebal : 112 halm.
ISBN : 978-602-242-291-4
Istana Hijau tempat Areta
tinggal kini berantakan karena terkena banjir besar. Banjir yang merusak
istananya adalah akibat ulah penebang liar. Dulu, pohon dan tanaman menghiasi
hutan di negeri yang Areta tinggali bersama ayah dan ibunya. Namun sejak
banjir, Areta kehilangan orangtuanya. Para penduduk negeri itu juga mati. Tak
ada yang tersisa kecuali Greedy dan Areta. Areta yang ingin negerinya kembali
seperti semula harus pergi ke negeri lain. Ada misi khusus yang harus Areta
selesaikan.
Greeny mengeluarkan
sebuah biji dari paruhnya. Areta memakan biji itu. Dan ajaib, tubuh Areta
mengecil. Dengan tubuh sebesar ibu jari, Areta bisa menaiki punggung Greeny.
Lalu terbang menjauhi negeri yang hancur itu.
Buku dongeng ini berkisah
tentang Areta yang ingin menyelamatkan negerinya yang hancur. Negeri itu hanya
bisa dibenahi dengan mengumpulkan 15 biji yang diperolehnya dari berbagai
negara. Areta dan Greeny harus mendatangi 15 perayaan dunia untuk menemukan
biji yang diperlukan. Biji itu yang akan ditanam kembali di negeri Areta, agar
Istana Hijau bisa berdiri kembali. Areta pun mengunjungi beragam Festival mulai
dari Festival Lemon di Prancis, Festival Labu di Jerman, Festival Thanks
Giving, Festival Junkanoo, Festival Tabaski, Festival Camel, hingga Festival
walking with spirits.
Setiap festival
memberikan pengalaman budaya baru pada Areta tentang ragam festival di dunia.
Misalnya saja, dalam Festival Junkanoo, ada kelompok penari dan pemain musik
yang bersaing untuk mendapatkan hadiah. Ada pula festival Camel dari Tunisia yang
diadakan agar masyarakat mau menghargai cara hidup dan tradisi yang ada. Di
festival ini ada atraksi penunggang kuda dan juga pembacaan puisi. (hlm. 65)
Ada pula festival Walking with spirit yang diadakan oleh suku aborigin di
Australia. Penduduk suku aborigin bersahabat dengan alam yang terlihat lewat
ornamen seni lukis, seni pahat maupun kerajinan.(hlm. 94)
“Kami percaya bahwa manusia dan alam suatu putaran yang terus
menerus berlangsung. Jadi manusia dan alam harus hidup berdampingan secara
harmonis.”(hlm. 94)
Buku dongeng yang bertema
lingkungan ini menjadikan anak-anak mencintai lingkungan lewat filosofi hidup
yang disampaikan lewat tokoh Areta, Greeny dan teman-teman yang mereka temui
dalam perjalanan.
“Aku jadi teringat nasihat orangtuaku jika ada orang yang
sedang berbicara maka perhatikanlah apa yang dibicarakannya itu. Maafkan aku,
ya.” (hlm. 53)
Pembaca bisa mengenal
beragam festival dari budaya daerah lain, sehingga pengetahuan mereka
bertambah. Pembaca juga diajak untuk menyemai bibit harapan akan negeri
yang asri yang dimulai dari ditanamnya biji yang diperoleh Areta. Ilustrasi
yang menghiasi buku ini menjadikan anak betah membaca dan berimajinasi ke
negeri yang Areta singgahi. Overall, 4 bintang untuk buku dongeng ini.
Wah, aku jadi pengen baca.... Menarik sekali bukunya. Sebuah buku dongeng yang mengandung pesan lingkungan ya. Juga dari sinopsisnya tentang misi tokohnya yg harus berkeliling berbagai negara itu juga menarik...
BalasHapuskeren banget nih bukunya... mengajak anak mencintai lingkungan sekaligus mengenal berbagai budaya :)
BalasHapusList buku yang perlu dippertimbangkan. Sebenernya saya juga suka baca, tapi akhir2 ini jadi jarang baca :D. salam kenal ya,. makasih dah mampir ke blogku
BalasHapus