Judul Buku :
Kania’s Dream (Seri Junior Chef)
Pengarang :
Nelfi Syafrina
Penerbit :
DAR! Mizan
Tebal : 196
halm.
Terbit :
Cetakan Pertama, 2012
ISBN :
978-979-066-856-0
Pulau
Socotra dengan pohon-pohonnya yang berbentuk aneh itu menarik perhatian Kania.
Ia adalah gadis cilik berusia 11 tahun yang hobi memanjat pohon di kebun pak
Rahman. Kania mendapat kabar bahwa ada lomba memasak tabloid menu yang
berhadiah ke Pulau Socotra. Kania ingin mengikutinya agar bisa mendapatkan
hadiah liburan itu. Bagi Kania yang hobi memasak, lomba ini menantang. Karena
ide yang dikeluarkan harus ide yang baru bertema masakan tradisional. Kania
yang tinggal di Bukittinggi pun memilih untuk membuat pangek bekicot yang
dimasak dengan periuk belanga.
Awalnya Bunda
heran ketika Kania menceritakan keinginannya. Bekicot bukan daging yang
familier dimasak untuk makanan apalagi jika disajikan untuk sebuah lomba.
Namun, Kania tetap optimis resepnya adalah resep terbaru yang akan membawanya
meraih gelar juara pertama.
Daren, sang
sepupu yang gemar main game, berjanji membantu Kania untuk mencoba resep
terbarunya. Kania mendadak sakit saat mencari bekicot. Daren pun membantu menyisihkan
daging bekicot dari cangkangnya. Namun, Helga, tetangga Kania yang licik dan
culas menganggap Kania sebagai saingan terberat di lomba masak itu. Helga ingin
mengalahkan Kania dalam perlombaan. Karena itu, Helga menyusun siasat untuk
membuat Kania kalah.
Tak
disangka, saat hari pertandingan, bumbu masak yang telah dipersiapkan Kania
hilang. Tak ada yang tersisa di dalam tasnya selain bekicot dan periuk belanga.
Apa yang akan dilakukan Kania agar bisa melanjutkan perlombaan memasak?
***
Seri Junior
Chef yang ditulis mba Nelfi ini merupakan seri yang menarik perhatian saya.
Karena tema yang disajikan unik, yaitu nama pulau Socotra sebagai destinasi
wisata pilihan dan bekicot yang dijadikan sebagai bahan utama masakan
tradisional. Dalam novel ini tersaji pula pernik kehidupan seperti
persahabatan, persaingan antar teman, ketangguhan berkompetisi, dan juga
kreativitas untuk menghidangkan masakan terlezat dengan bahan unik.
Novel yang
menyasar segmen pembaca anak berusia 11 tahun ini mengajarkan banyak nasihat
yang diselipkan lewat kejadian-kejadian yang dialami Kania dan Daren. Seperti
ini misalnya : bagaimana caranya menghemat listrik, mematikan kompor agar tidak
terjadi kebakaran, semangat Kania yang pantang menyerah, rajin berdoa, tidak
boleh mengambil sembarangan tanpa ijin, dan unsur lokalitas yang dibangun lewat
masakan yang dipilih yaitu pangek. Ada pula pembahasan tentang rumah ada minang
dan budaya minang. Unsur lokalitas ini membuat pembaca cilik mengetahui budaya
dari daerah lain di nusantara.
Novel
Kania’s Dream sukses membuat pembaca ingin mencoba resep yang tersaji di sini.
Dan, novel ini pun tak hanya bisa dibaca oleh anak-anak, namun juga orang tua
agar bisa meneladani cara ibu Kania saat ingin menghukum Kania, ia memberi
hukuman membersihkan kulkas. Hukuman yang cukup adil bagi seorang anak kecil
yang sedang belajar untuk bertanggungjawab ya. Ada pula cara Kania yang memberi
kita inspirasi untuk bisa selalu hafal berbelanja jika disuruh ibu, karena
Kania pelupa, ia mencatat dalam kertas apa saja yang ia butuhkan.
Nah, isi
novel ini cukup padat kan? Apa kamu berminat membacanya juga? ;)
hei..ada namaku di situ :)
BalasHapushehe iya. aku juga kepikiran itu. :D tadinya mau mention mba, tapi ga jadi :D
HapusMakasih untuk resensinya ya Mbak Ila. Resensi Mbak Ila bikin saya ingin membaca ulang lagi buku ini. Walau saya sendiri yang menulisnya. Sekali lagi makasih. *peluk* :)
BalasHapus