Judul Buku :
Buka-bukaan ala Blogger Kondang(an)
Penulis :
Abdul Cholik, dkk.
Penerbit :
Sixmidad Energizing!
Terbit :
Juli 2014
Tebal : 152
halm.
ISBN :
978-602-70506-6-2
Blogging
menjadi life style di kalangan para
blogger saat ini. Blogger pun menjadi enigma, juga anomali. Tiga belas
penulis yang merupakan blogger dari berbagai latar belakang profesi memberikan
pemikirannya seputar blogging dalam buku berjudul Buka-bukaan ala Blogger
Kondang(an). Ada ragam hal yang perlu diperhatikan bila ingin menjadi seorang
blogger profesional. Saat ini kapasitas blogger diperhitungkan setara dengan
media karena pertumbuhan jumlah peminat blog bertambah setiap tahunnya.
Ketertarikan
menulis blog perlu ditingkatkan sedikit demi sedikit. Seperti yang ditulis Pakdhe
Abdul Cholik, kemampuan seorang blogger akan terlatih jika ia rajin sehingga
dapat merangkai kata dengan mudah. Namun, bila hiatus melanda, dibutuhkan recovery agar kemampuan menulis pulih
kembali.
“Dia harus rajin meng-update blognya dengan artikel yang menarik
dan bermanfaat. Tetapi, itu saja tak cukup. Hal itu harus dibarengi dengan
kegiatan lain, misalnya blogwalking, menyelenggarakan kuis, giveaway, atau
kontes. Dia juga harus berlatih menajamkan kepekaan menangkap ide, melenturkan
urat menulis, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya.” (hlm. 10)
Selain itu,
bila ada keinginan untuk menghapus blog di saat hiatus, ingat lagi bahwa blog
lama masih bisa dimanfaatkan untuk mendulang rezeki.
“Blog lama dengan pagerank(PR) yang bagus dan traffic tinggi tentu
diminati para advertiser untuk penawaran menulis review produk atau jasa dengan
imbalan uang atau barang.” (hlm. 14)
Ade Anita,
penulis novel yang juga blogger ini menulis kontribusi dari blog untuk
pembuatan buku. Blog bisa digunakan sebagai sarana tes pasar sederhana dengan
menulis suatu artikel dan melihat lalu lintas traffic di artikel tersebut. Bila banyak yang membaca, selanjutnya
blogger bisa membuat buku dengan pengembangan tema yang ditulisnya di artikel
tersebut. Blog juga bisa digunakan untuk narasumber pendalaman karakter, deskripsi
sebuah tempat, maupun gaya berbahasa agar bolong logika di karya fiksi bisa
dihindari. (halm. 26)
Lain lagi
dengan Esti Sulistyawan yang menulis bahwa ada sinergi yang saling berkaitan
antara Blogger dengan Komunitas Blogger. Blogger bisa membangun kedekatan
dengan blogger lainnya dari berbagai daerah untuk membangun sarana saling
mengakrabkan diri. “Blogger membangun
komunitas lebih pada keinginan untuk berkumpul, lalu bekerja bersama sesuai
dengan dunia yang mereka akrabi sehari-hari. Setiap komunitas punya jargon,
kegiatan, dan tujuan masing-masing. Misalnya, pertemuan setiap bulan atau
pelatihan berkala untuk komunitas lain. Sebuah komunitas juga menjadi keluarga
baru bagi sesama blogger.”(hlm. 50)
Dinamika
komunitas blogger juga beragam. Ia menuliskan tips agar bisa segera dikenal di
komunitas blogger yaitu : menggunakan nama blog yang mudah diingat dengan
memakai nama sendiri untuk personal branding, menggunakan nama yang sama untuk
blogwalking, rajin blogwalking, chat di dalam komunitas, mengikuti giveaway,
menulis konten yang bernas, hingga menyebarkan link postingan di wall grup yang
diikuti.(hlm. 55)
Atau seperti
Haya Aliya Zaki yang menjadi Srikandi Blogger Inspiratif di mana ia mendapatkan kesempatan
menghadiri event yang diadakan brand besar. Ia dipilih menjadi narasumber dari
kalangan blogger dengan mengundang 100 media baik cetak, online maupun televisi.
Mba Haya menginspirasi lewat review kuliner yang dituliskannya. Juga ketika ia
menghadiri undangan talkshow ataupun seminar, ia sering menuliskan ilmu yang
didapatnya lewat blognya, agar ilmu yang didapat bisa diserap secara masif oleh
pembaca.(hlm. 75)
Nah, keempat
sharing di atas hanyalah sebagian kecil dari pengalaman yang dirasakan para
blogger. Ada pengalaman kesembilan blogger lain yang bisa pembaca petik bila
membaca buku ini. Sejatinya, blogging adalah proses sharing and caring. Beragam manfaat lain bisa diserap bila kita
meneladaninya. Sesederhana apa pun tulisan, tulisan yang tulus dengan niat ibadah
bisa meneteskan manfaat bagi orang lain.
Sejatinya juga kak ila sudah saatnya membuat buku seputar menariknya aktivitas blogging. Ditunggu, kak. :)))
BalasHapusBuku ini udah lengkap, Lana. Jadi ga perlu nulis tandingannya. :p
HapusTerima kasih ya Ila sudah meresensi buku ini.
BalasHapusSama-sama, mba Ade. :)
HapusMakasi resensinya Ila :)
BalasHapusSama2, mba Esti. Makasih bukunya ya. :D
Hapussaya blum baca...
BalasHapusharus baca nih supaya makin semangat ngeblog :)
Ayo baca, Mak Nath. Ada sharing dari Pak Azzet juga tentang menembus media.
Hapus