Judul Buku : 40 Putri Terhebat, Bunda Terkuat
Pengarang : Tethy Ezokanzo
Penerbit : Kalil (Imprint Gramedia)
Terbit : Mei 2013
Tebal : 206 halm.
Ilustrasi : Agus Willy Kristi
ISBN : 978-979-22-8874-2
Buku anak ini
berkisah tentang 40 putri yang terhebat yang menjadi bunda dari orang-orang
terbaik pada zamannya. Mereka adalah generasi terbaik yang dilahirkan untuk
menjadi suri tauladan kita. Seperti Siti Hawa, Sarah, Aisyah, Asiyah, Khadijah,
Fatimah, Rahmah, para shahabiyah maupun para ibu ulama besar.
Seperti kisah
Sarah yang cantik, istri nabi Ibrahim. Konon, dari sejak bunda Hawa diciptakan
hingga akhir zaman tak ada wanita yang mengalahkan kecantikan sarah. Sarah juga
bisa menjaga diri dari gangguan Raja Mesir yang menginginkan Sarah tinggal
bersamanya. Ibrahim dan Sarah berdoa demi bisa keluar dari kesulitan yang
diperolehnya dari raja itu. Akhirnya, Sarah bebas dan dikembalikan pada Ibrahim
bersama dengan diberinya seorang budak bernama Hajar. Sarah juga ibu yang sabar
saat menanti kehadiran buah hati selama puluhan tahun. Ia baru memiliki anak
saat usianya 90 tahun.(hlm. 15)
Ada lagi kisah
Rahmah, istri nabi Ayyub as. Nabi Ayyub yang sakit kulit tidak tahan dengan
ujian yang diberikan Allah. Ia pun mengusir Rahmah yang saat itu pulang dari
menjual rambutnya untuk mendapatkan uang. Namun, akhirnya Ayyub menyadari
kesalahannya dan memohon Allah agar mengabulkan doanya, ia sembuh seperti sedia
kala, dan kembali bersama dengan istrinya, Rahmah.(hlm. 43)
Dari kalangan
Shahabiyah, ada seorang wanita yang terkenal sebagai ahli sedekah bernama Asma
binti Abu Bakar. Puteri Abu Bakar ini paling tidak suka jika ada harta yang
tersisa di rumahnya. Jika mendapatkan hadiah harta, Asma akan cepat
menyedekahkan hadiah tersebut. Ia sangat
takut masih menyimpan harta benda jika wafat nanti. Karena itulah Asma
terus-menerus bersedekah hingga akhir hayat.(hlm. 141)
Ada pula kisah
Fathimah Adziyah yaitu bunda pendidik, seorang ibu dari Imam Syafi’i, iman yang
dikenal sebagai iman dari 4 mahzab yang ada. Ibu Imam Syafi’i sering berwudhu
bila akan menyusui. Ia pun melantunkan ayat suci al qur’an ketika menyusui
puteranya. Ia adalah keturunan Rasulullah dari pihak Ibu. Karena kesalihannya
dalam mendidik Imam Syafi’i, puteranya saat berusia 10 tahun sudah hafal kitab al Muwattho karya Imam Malik. Dan saat
berusia 15 tahun sudah menjadi imam besar. Subhanallah.
Yang paling
berkesan bagi saya selain kisah di atas adalah kisah Ummu Bukhari, bunda
pencinta ilmu, ibunda Imam Bukhari. Bukhari kecil sudah menjadi yatim karena
ayahnya sudah meninggal. Sebelum meninggal sang ayah berkata, “Aku mengetahui tak satu dirham pun hartaku
dari barang yang haram. Dan tidak satu dirham pun hartaku dari hal yang
syubhat.”(hlm. 178) Kemurnian harta inilah yang melahirkan keturunan shalih,
seorang ahli hadits : Imam Bukhari. Sejak kecil ia buta namun karena doa
ibunya, Bukhari bisa melihat kembali. “Sejak
kecil, puteranya telah diajari membaca al qur’an. Ketika menyusui, Ummu bukhari
selalu melantunkan ayat-ayat al qur’an, tak heran, kata-kata pertama yang
keluar dari Bukhari kecil adalah ayat al qur’an.” Pada usia 16 tahun,
Bukhari hafal kitab karya Ibnul Mubarak dan Waqi bin Al Jannah.
Lewat beragam
kisah yang ada, pembaca akan merasakan kekuatan seorang ibu yang luar biasa
dalam mendidik putra putrinya. Putri yang hebat akan menjadi bunda terkuat. Ilustrasi
yang cantik disertai dengan referensi yang shahih menjadikan buku ini bisa
menjadi salah satu pilihan bacaan bagi anak-anak. Dengan membacanya, anak-anak
bisa meneladani kebaikan yang mengalir dari kisah-kisah menakjubkan para bunda
ini.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^