Langsung ke konten utama

[Resensi Buku] Dikatakan atau Tidak Dikatakan itu Tetap Cinta by Tere Liye

  

buku kumpulan sajak cinta tere liye

Judul Buku : Dikatakan atau Tidak Dikatakan itu Tetap Cinta

Pengarang : Tere Liye

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Terbit : Cetakan keenam, November 2016

Tebal : 104 halaman

ISBN : 978-602-03-3283-3

Genre : Buku Kumpulan Sajak

Rating : 4/5 bintang

Baca di Gramedia Digital

 

 

Sinopsis Buku Dikatakan atau Tidak Dikatakan itu Tetap Cinta - Tere Liye:

 

“Dikatakan atau tidak dikatakan, itu tetap cinta.”

Kumpulan 24 sajak dengan ilustrasi terbaik dari Tere Liye.

Sajak tentang memiliki, pun tentang melepaskan.

Sajak tentang pertemuan, juga tentang perpisahan.

Sajak tentang kebahagiaan, juga tentang kesedihan.

Tambahkan pula sajak bergurau, bercanda dengan perasaan.

 

Para pencinta adalah pujangga terbaik yang pernah ada.

Dan kasih sayang pun adalah sumber inspirasi paling deras yang pernah ada.

 

Hadiahkan sajak-sajak ini untuk orang yang paling kita sayangi.

Agar mereka paham tentang perasaan, karena sungguh:

 

“Dikatakan atau tidak dikatakan, itu tetap cinta.”

 

 

Resensi Buku Kumpulan Sajak Tere Liye - Buku ‘Dikatakan atau Tidak Dikatakan, itu Tetap Cinta’:

 

Buku ‘Dikatakan atau tidak dikatakan, itu tetap cinta’ merupakan buku kumpulan sajak yang ditulis oleh Tere Liye. Siapa itu Tere Liye? Kalau kamu pernah dengar nama Darwis Darwis di fanpage, kamu pasti kenal siapa Tere Liye. Tere Liye merupakan nama pena dari bang Darwis. Beliau dulu pernah mengajar di kampus UI, seingat saya begitu ya. Sejak menikah menetap di Bandung. Selain mengelola fanpage Tere Liye, ia juga membuka toko online yang menjual novel Tere Liye dengan nama TBO Delisha. Istrinyalah yang mengurus toko TBO Delisha tersebut. Btw, istrinya cantik banget lho. :D


Asal Usul Nama Pena Tere Liye : Siapa Itu Tere Liye?

Siapa Tere Liye? Kok namanya kayak perempuan ya? Awalnya, saya mengira juga begitu. Kukira penulis bernama Tere Liye itu seorang perempuan. Ternyata saya salah. Hahaha. Namanya menggunakan bahasa India yang artinya “Yang tersayang”. Mungkin bang Darwis penggemar India kali ya, jadi nama ini digunakan sebagai nama pena. Dan sampai sekarang pun masih banyak orang yang salah paham tentang sosok asli Tere Liye.

Ya, yang penting jangan sampai orang mengira dia penulis luar negeri ya. Wkwk. Kayak kejadian di twit fanbase Literarybase tempo hari, ada yang bilang kalau buku Laut Bercerita karya Leila S. Chudori itu sebenarnya buku terjemahan. Lebih bagus buku versi bahasa Inggrisnya. Lol.

Nah, udah tahu kan kalau Tere Liye itu nama penulis Indonesia dan beliau laki-laki tulen, semoga nggak ada yang kecele karena pakai nama pena itu ya. Hahaha :P

Buku dan novel Tere Liye sudah diterbitkan oleh berbagai penerbit di Indonesia. Sebagian besar bukunya berupa novel, kumpulan quotes, dan kumpulan sajak Tere Liye. Untuk buku Dikatakan atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta bukan berupa novel ya, melainkan kumpulan sajak. Quotes Buku Dikatakan atau Tidak Dikatakan itu Teta Cinta bisa kamu baca di resensi ini ya. 

Oiya, kamu juga bisa baca buku Dikatakan atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta dalam bentuk ebook gratis di Ipusnas. Kamu juga bisa berlangganan aplikasi baca buku online yaitu Gramedia Digital agar  bisa baca dan download ebook Tere Liye secara legal, bukan beli buku bajakan apalagi baca ebook download gratis yang merugikan penulisnya. Kasian kan udah nulis harus mikir, ilustratornya juga kerja keras buat bikin buku ini, malah dibajak sama orang lain. Hiks

 

Perbedaan Sajak dan Puisi :

 

Nah, kali ini saya akan membuat resensi buku Dikatakan atau Tidak Dikatakan, Itu Tetap Cinta. Buku kumpulan sajak karya Tere Liye ini berupa kumpulan 24 sajak pilihan. Nah, tahu nggak kalau bentuk dan arti sajak berbeda dengan puisi. Sajak adalah puisi, namun puisi belum tentu sajak. Ingat pelajaran bahasa Indonesia tentang definisi sajak dan puisi? Kalau lupa, bisa cari di Google ya.

Dari website LiterasiNusantara.com, saya bisa menemukan  apa perbedaan sajak dan puisi. Puisi dan sajak sangat berbeda.

 

Sajak adalah sebuah puisi yang berdiri sendiri atau sifatnya individual. Makna dari sajak pun lebih luas dibanding puisi. Sajak lebih berkaitan dengan bunyi pada kalimat di dalamnya. Di dalam sajak, kata demi kata memberikan konotasi yang sama atau mirip, sehingga ada kesatuan makna yang dapat ditarik ke dalam satu larik sajak.

Puisi adalah karya sastra yang lebih terikat dengan aturan. Puisi juga mengandung keindahans seperti dalam sajak. Namun, puisi lebih bersifat umum karena dapat ditemui dalam kalimat-kalimat pada cerpen, narasi film, lirik lagu atau novel. Penyair menulis puisi untuk membangkitkan perasaan dan pemikirannya, selain itu juga mengekspresikan diri lewat metafora, simbol, dan ambiguitas.

 

Oke, daripada bingung, mending lanjut aja ya ke bagian selanjutnya yaitu bedah sajak Tere Liye. Check it out!

 

Bedah Buku Kumpulan Sajak Tere Liye 

 

Saya akan membedah buku kumpulan sajak karya Tere Liye ini. Buku “Dikatakan atau Tidak Dikatakan itu Tetap Cinta”, merupakan buku kumpulan sajak yang disertai dengan ilustrasi terbaik. Ilustrasinya cantik banget lho. Bisa menggambarkan bagaimana imajinasi penulis. Jadi ilustrasi buku sajak ini bikin saya makin menghayati makna yang ingin disampaikan penulis lewat sajak yang ditulisnya. Keren deh illustratornya. :D

Oh iya, buku ini sudah masuk cetakan ke enam di tahun 2016. Mungkin tahun 2020 sudah masuk cetakan berikutnya. Berarti terbukti bahwa sajak dan illustrasi dalam buku ini bisa diterima di pasar buku nasional. Jadi, buat kamu yang penasaran isinya seperti apa, yuk bahas bareng-bareng ya!

Saya punya beberapa sajak favorit dalam buku “Dikatakan atau Tidak Dikatakan itu Tetap Cinta” ini. Antara lain sajak Rahasia Kecil, sajak Sendiri, sajak Putri dan Pangeran, dan sajak Embun dan Perasaan. 

 

Dalam sajak Rahasia Kecil, saya menemukan kalimat ini :

 

RAHASIA KECIL

 

Kalau kita ingin tahu bersih-tidaknya sebuah gedung, lihatlah toiletnya.

Kalau kita ingin tahu sehat-tidaknya sebuah kamar, lihatlah seprai ranjangnya.

Kalau kita ingin tahu warung makan yang lezat, lihatnya pengunjungnya.

Kalau kita mau tahu rahasia satu kompleks perumahan, tanyakanlah ke mamang sayur.

Kalau kita mau tahu lantai-lantai gedung, tanyakanlah ke kurir surat.

Kalau kita mau tahu jalan-jalan pintas, tanyakanlah ke tukang ojek.

Dan terakhir, tentu saja, kalau kita mau tahu rahasia orang-orang yang sedang jatuh cinta, kelakuan ajaibnya, semua galaunya, maka tanyakanlah ke teman dekatnya. Ke sanalah semua rahasianya tumpah. Sadar atau tidak sadar.

Ssttt, tapi ini rahasia kecil. Jangan bilang-bilang.

 

Nah, di sajak Rahasia kecil ini, kita menemukan pola yang digunakan yaitu “Kalau kita ingin tahu”. Kata ini dipakai di 7 larik sajak itu, sedangkan satu larik berikutnya adalah penutup sajaknya.

Sajak Rahasia Kecil ini berkisah tentang rahasiaa-rahasia yang disimpan oleh orang-orang, baik di warung, di gedung, di perumahan, bahkan di dalam isi hati manusia. Siapa yang bisa menyimpan rahasia? Tidak ada, maka secuil rahasia akan terbongkar jika kita mengetahui di mana celah dapat menemukan rahasia pada orang-orang yang dititipi rahasia kecil itu, meski sadar ataupun tidak sadar. Nah, kalau kamu nggak mau rahasia kecilmu terbongkar, simpan sendiri ya. ;)


Di sajak lainnya yaitu sajak Embun dan Perasaan, saya paling suka sajak ini karena mengingatkan bahwa perasaan itu lebih baik disimpan saja. Bahwa setiap momen yang kita miliki sangat indah dan perlu dikenang. Jika momen itu sudah hilang, tidak akan bisa kembali lagi. Begitu pula momen-momen yang sering terjadi dalam pergantian waktu. Waktu tak akan kembali, juga sama seperti perasaan yang kita rasakan ketika jatuh cinta atau patah hati. Kelak akan pudar dengan sendirinya karena momennya sudah berlalu.

Di sajak Embun dan Perasaan ini Tere Liye menggunakan kata-kata yang sama untuk mengaitkan setiap bait sajak dengan baik berikutnya dengan kata pembuka “Kenapa?”

Persamaan kata antara “indah, elok, menakjubkan, dingin, menentramkan”, itu mengacu pada suasana atau momen yang terjadi saat pertama kali. Lalu, di larik berikutnya ada permisalan jika sudah berganti momen, maka momen pertama kali akan hilang.

Nah, barulah di bait terakhir, kita bisa tahu bahwa momen-momen yang kita lewati hanyalah sekejap saja. Pesan yang disampaikan penulis ini merupakan pesan yang indah, karena kita seringkali lupa bahwa kebersamaan dengan seseorang pun tak akan pernah bisa diulang lagi. Selalu ada hal-hal yang menakjubkan setiap momen itu berganti, jadi nikmatilah selagi ada momen itu bersama orang tersayang.

 

SAJAK EMBUN DAN PERASAAN

 

Kenapa embun itu indah?

Karena butir airnya tidak menetes

Sekali dia menetes, tidak ada lagi embun

 

Kenapa purnama itu elok?

Karena bulan balas menatap di angkasa

Sekali dia bergerak, tidak ada lagi purnama

 

Aduhai, mengapa sunset menakjubkan?

Karena matahari menggelayut malas di kaki langit

Sekali dia melaju, hanya tersisa gelap dan debur ombak.

 

Mengapa pagi menenteramkan dan dingin?

Karena kabut mengambang di sekitar

Sekali dia menguap, tidak ada lagi pagi

 

Di dunia ini,

Duhai, ada banyak sekali momen-momen terbaik meski singkat, sekejap,

Dan jika belum terjadi langkah berikutnya

Maka dia akan selalu special

 

Sama dengan kehidupan kita, perasaan kita


Menyimpan perasaan itu indah

Karena penuh misteri dan menduga

Sekali dia tersampaikan, tidak ada lagi menyimpan

 

Menunggu seseorang itu elok

Karena kita terus berdiri setia

Sekali dia datang, tidak ada lagi menunggu.

 

Bersabar itu sungguh menakjubkan

Karena kita terus berharap dan berdoa

Sekali masanya tiba, tiada lain kecuali jawaban dan kepastian

 

Wahai, tahukah kita kenapa embun itu indah?

Karena butir airnya tidak menetes

Sekali dia menetes, tidak ada lagi embun

Masa singkat yang begitu berharga

 

Ada juga sajak lainnya antara lain saja sendiri yang mengisahkan tentang seorang yang lebih menyukai kesendirian. Padahal bisa jadi ada hal-hal yang tak pernah kita tahu dibalik kesendirian itu.

 

SENDIRI

 

Tidaklah kita memikirkan

Jangan-jangan purnama yang bercahaya indah itu

Ternyata kesepian

Menatap kita dari atas sana, dalam lengang sendirian

 

Tidakkah kita memperhatikan

Jangan-jangan gunung kokoh berdiri menjulang itu

Ternyata kesepian

Menatap kita dari puncaknya, dalam senyap sendirian

 

Tidahkah kita mengamati

Jangan-jangan hidup orang-orang besar

Yang gemerlap diperhatikan orang banyak

Yang menjadi bahan pembicaraan

Yang begitu memesona, begitu hebat

Ternyata kesepian

Sendirian

 

Maka bersyukurlah yang memiliki keluarga

Memiliki teman-teman terbaik

Boleh jadi, kitalah bulan purnama dalam hidup ini

Kitalah gunung kokoh bagi mereka

Dikelilingi orang-orang yang menyayangi kita

Dan kita menyayangi mereka

 

Dari 24 sajak tentang cinta di buku kumpulan sajak “Dikatakan atau tidak dikatakan, itu tetap cinta”, semua sajak Tere Liye mengerucut pada cinta yang kita rasakan sebagai manusia. Jika selama ini kita menganggap bahwa cinta harus dikatakan, ada sajak yang menyangkal hal itu. Sesekali cinta tak harus diucapkan, namun jika kita mengatakan cinta pada orang yang kita sayang, hal itu juga menjadi anugerah tersendiri. Anugerah cinta yang belum tentu setiap orang bisa dapatkan dari lingkungannya.


Sajak Cinta karya Tere Liye

 

Quotes Buku Dikatakan atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta : 


"Malam ini saat dikau menatap bulan yakinlah kita menatap bulan yang itu. Semoga yang Maha memiliki Langit memberikan kesempatan suatu saat nanti kita menatap bulan dari satu bingkai jendela." (hlm. 84) 
 
"Aku akan jatuh cinta, kepada seorang pangeran yang datang dengan gagah berani mengambil tanggung jawab dalam hubungan yang diberkahi menjadi imam sampai mati."   
"Aku akan jatuh cinta, kepada seorang putri yang diambil dari tempat terbaiknya, dengan cara terbaiknya. Mengikatkan diri pada hubungan yang dirahmati menjadi pasangan bidadari hingga hari penghabisan nanti." 

"Disampaikan atau disimpan, perasaan adalah perasaan. Cinta adalah cinta, meski tidak kita bilang tetap saja cinta. Bahkan kalaupun cinta itu ditolak, dihina, dibanting, dia sungguh tetap cinta." 
 

So, apakah buku ini worth it untuk dibeli? Menurut saya worth it. Apalagi illustrasinya cantik banget deh! Meskipun bagi sebagian orang buku sajak Tere Liye terkesan kurang nilai sastranya alias kurang nyastra, tapi buat saya sudah cukup bagus kok. Nggak yang norak gimana gitu. Memang kadang terkesan menggurui, tapi sajak-sajak ini menampilkan perasaan kita tentang cinta yang sebenarnya. Dikatakan atau tidak dikatakan, sajak itu akan tetap membawa pesan cinta pada pembacanya. Nah, selamat membaca ya! Semoga suka! ;)

 

Overall, 4 bintang untuk buku Dikatakan atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta karya Tere Liye. Kalau kamu, apa sudah membaca buku ini? Share dong di komentar. ;)

 

Pic by https://twitter.com/rina_juwita/status/1009818091281211392

Komentar

  1. Baru kutamatkan wkwkwkk. Tere Liye emang luar biasa kalau bikin sajak

    BalasHapus
    Balasan
    1. apik, kan? ono meneh buku puisi dan sajak liyone :D

      Hapus
  2. Ga bosen bacanya, dari pertama beli sampai tiga kali baca dalam setengah jam hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung ya. ^_^

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Gadis Kretek by Ratih Kumala

  Judul Buku : Gadis Kretek Pengarang : Ratih Kumala Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Ketiga, Juli 2019 Tebal : 275 halaman ISBN : 978-979-22-8141-5re Rating : 5 bintang Genre : Novel Sastra Indonesia Harga Buku : Rp 75.000 Baca Ebook Gadis Kretek pdf di Gramedia Digital Beli novel Gadis Kretek di Shopee (klik di sini)

[Resensi Buku] Sang Keris - Panji Sukma

  Sang keris Judul : Sang Keris  Pengarang : Panji Sukma Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan Pertama, 17 Februari 2020  Tebal : 110 halaman Genre : novel sejarah & budaya ISBN : 9786020638560 Rating : 4/5 ⭐ Harga buku : Rp 65.000 Baca ebook di aplikasi Gramedia Digital ❤️❤️❤️

Resensi Buku Funiculi Funicula (Before The Coffee Gets Cold) by Toshikazu Kawaguchi

  Judul   Buku : Funiculi Funicula Judul Asli : Kohii No Samenai Uchi Ni (Before The Coffee Gets Cold) Pengarang : Toshikazu Kawaguchi Alih Bahasa : Dania Sakti Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan kedua, Mei 2021 Tebal : 224 halaman ISBN : 9786020651927 Genre : Novel Fantasi - Jepang Rating : 4/5 bintang Harga Buku : Rp 70.000 Baca via Gramedia Digital Beli buku Funiculi Funicula di Gramedia.com